Canangkan Pengusaha Milenial, Pusat Pelatihan Pertanian Gelar Pertemuan Koordinasi di Mataram

Canangkan Pengusaha Milenial, Pusat Pelatihan Pertanian Gelar Pertemuan Koordinasi di Mataram

MATARAM, MK – Koordinasi penumbuhkembangan pengusaha milenial digelar Kementerian Pertanian (Kementan) di Hotel Golden Palace Mataram, 6 hingga 8 Februari 2020.
Untuk menumbuhkembangkan pengusaha milenial, dilaksanakan melalui pelatihan vokasi dan sertifikasi. Selain itu  untuk menumbuhkan karakter  tepatnya melalui magang di dalam dan luar negeri.  
Menurut  Bustanul Arifin,  membangun karakter ditentukan dua hal. Pertama jujur, beriman dan bertaqwa. Sedang kedua, kerja keras yang diikuti dengan sikap jujur dan bertaqwa.
Permagangan dalam negeri, lanjutnya, dilakukan melalui permagangan di P4S unggulan. Ini tak lain agar terbentuk karakter yang tangguh. 
“Untuk peserta permagangan keluar negeri jangan orang-orang yang lembek dan cengeng. Sebab untuk membangun SDM perlu diberikan tantangan,” terangnya. 
Selanjutnya beliau mengatakan, tanpa tantangan tidak akan menjadi SDM yang tangguh. Selain itu, P4S juga harus mendukung Kostratani. 
Apalagi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) ingin memunculkan pengusaha milenial yang tidak hanya mengusai teknologi modern juga menguasai informatika teknologi (IT). 
“Rekan-rekan di BPP harus menguasai IT. Ke depan kita tidak lagi bertransaksi dengan uang. Dulu kita kenal petugas pos, teller dan pemasaran langsung, sekarang sudah berkurang,” paparnya.
Ia mengingingkan substansi yang update. “E learning yang saya inginkan adalah substansinya yang update. E learning dilinkkan ke Kostratani,” imbuhnya. 
Untuk Kepala UPT Pelatihan sendiri diberikan tugas untuk menumbuhkan 10 P4S yang memiliki keunggulan sebagai tempat magang pengusaha milenial dan menjadi ciri BPPSDMP.  
“Karena selain mengajar P4S juga sudah berkecimpung di usaha,” jelasnya.
Ada 4 K yang disebut menjadi ciri SDM kompeten. Ciri itu, pertama; memiliki sifat kritis yang mampu menyampaikan pendapat, kedua; kreatif, ketiga; komunikatif, yakni mampu berkomunikasi untuk menyampaikan pendapatnya,  dan keempat; kolaboratif, yaitu dengan membangun network sebanyak-banyaknya
“Juknis e-learning yang dibuat widyaiswara tekankan isinya bukan juknis program, tapi bagaimana menjabarkan secara teknis memaparkan bagaimana langlah-langkahnya,” tuturnya.
P4S harus mengawal Kostratani sebagai perpanjangan tangan BPPSDMP. 
Karena itu tugas kepala UPT pusat mensinkronkan dan mengharmonisasikan P4S dengan program dinas.
Sementara itu, pada 25 hingga 27 Februari 2020 akan dilaksanakan pertemuan Jambore P4S di Jombang, Jawa Timur. Pada acara ini juga dilakukan penyerahan sertifikat kompetensi teknis kepada para assesor yang baru.[yulia/bayu]
Lebih baru Lebih lama