KEGIATAN ACF Evaluasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) untuk penemuan kasus penyakit menular Tuberkulosis bagi warga Binaan Rutan Kelas IIB Kapuas oleh Dinkes Kapuas.| foto : istimewa
KUALA KAPUAS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas terus memperkuat pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan Active Case Finding (ACF) sebagai bentuk deteksi dini penyakit menular Tuberkulosis (TB). Program ini menyasar kelompok berisiko tinggi, termasuk para tahanan, narapidana, dan anak binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kuala Kapuas.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 3 hingga 4 Desember 2025, ini merupakan bagian dari Evaluasi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dengan fokus pada pemeriksaan Rontgen Dada (X-Ray) guna menemukan kasus TB secara aktif. Dalam pelaksanaannya, Dinkes Kapuas bekerja sama dengan Klinik Tirta Medica sebagai mitra layanan pemeriksaan.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, dr. H. Ahmad Haspiani, M.M.Kes, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Dinkes dalam memperluas jangkauan pelayanan kesehatan, terutama di lingkungan lembaga pemasyarakatan.
"Kami ingin memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas juga dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga binaan. Skrining aktif ini penting agar kasus TB bisa ditemukan lebih awal dan segera diintervensi,” ujarnya.
Menurut Haspiani, yang juga ketua IDI Kabupaten Kapuas ini upaya tersebut juga merupakan langkah strategis dalam menekan angka penularan TB di wilayah padat seperti Rutan, di mana risiko penyebaran penyakit menular cenderung lebih tinggi.
Sebanyak 435 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjadi sasaran pemeriksaan X-Ray. Selain deteksi TB, kegiatan ini juga disertai konsultasi kesehatan serta tindak lanjut medis bagi peserta yang menunjukkan gejala atau hasil pemeriksaan radiologis mengarah ke TB.
Pihak Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas menyambut baik langkah Dinkes Kapuas tersebut. Mereka menilai kegiatan ini tidak hanya meningkatkan derajat kesehatan warga binaan, tetapi juga mencerminkan pelayanan kesehatan yang humanis dan inklusif.
Melalui program ini, Dinas Kesehatan Kapuas berharap deteksi dini TB dapat meningkat secara signifikan, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari upaya besar Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam mendukung target nasional eliminasi TB pada tahun 2030.[zulkifli]
