JOSPOL Jadi Mesin Baru Penggerak Ekonomi Kreatif Kaltim

JOSPOL Jadi Mesin Baru Penggerak Ekonomi Kreatif Kaltim

KEPALA Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (DPPKUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih.| foto : han911

SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus memperkuat sektor ekonomi kreatif melalui Program JOSPOL yang kini menjadi salah satu motor utama pengembangan UMKM dan pelaku usaha kreatif di daerah. 

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (DPPKUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih, menyebut program ini sebagai penggerak baru yang mendorong kreativitas lokal agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Heni menuturkan, DPPKUKM mendapat mandat besar untuk mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal dan budaya daerah. Mulai dari pengrajin tradisional hingga pelaku usaha berbasis inovasi, semuanya diberi ruang untuk berkembang melalui pelatihan terstruktur, pendampingan usaha, hingga fasilitasi promosi.

“Fokus kami adalah memberdayakan para perajin dan UMKM kreatif. Mereka tidak hanya dibekali keterampilan, tetapi juga didampingi agar produk mereka punya nilai tambah dan mampu masuk pasar yang lebih besar,” ujar HeniHeni, Jumat (21/11/2025). 

Sebagai strategi memperluas jaringan pasar, DPPKUKM gencar melakukan misi dagang serta business matching dengan sejumlah mitra nasional dan internasional. Langkah ini membuka peluang baru bagi produk lokal untuk menembus pasar nasional bahkan global.

Untuk memperkuat visibilitas produk unggulan, pemerintah juga membangun galeri UKM di Samarinda dan Balikpapan. Galeri ini menjadi ruang pamer bagi produk ekonomi kreatif unggulan Kaltim sekaligus jembatan antara pelaku usaha dan calon pembeli.

Selain itu, bantuan peralatan usaha juga disalurkan kepada pelaku ekonomi kreatif yang telah lolos kurasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kaltim yang diketuai Syarifah Suraidah Rudy. Kurasi dilakukan secara ketat untuk memastikan bantuan diberikan kepada pelaku yang siap tumbuh dan berkembang.

“Kami tetap menjalankan proses seleksi dan kurasi. Tujuannya agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan menyentuh pelaku ekonomi kreatif yang punya komitmen tinggi untuk berkembang,” jelasnya.

DPPKUKM juga memantau sejumlah indikator untuk mengukur capaian program, seperti jumlah pelaku usaha yang mengikuti pelatihan, UMKM yang difasilitasi promosi, hingga pelaku yang berhasil menjalin kerja sama melalui business matching.

Heni berharap Program JOSPOL dapat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Kaltim sekaligus menciptakan lebih banyak pelaku usaha yang siap naik kelas dan berdaya saing di pasar modern.[adv/Han911/diskominfokaltim]
Lebih baru Lebih lama