SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memastikan Program Pendidikan Gratis (Gratispol) 2026 akan berjalan lebih mulus dengan alokasi anggaran mencapai Rp1,4 triliun. Pemerintah menargetkan tahun depan tidak ada lagi keterlambatan pencairan yang membebani mahasiswa seperti yang terjadi pada 2025.
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menjelaskan, penyebab keterlambatan pada 2025 bukan disebabkan oleh rendahnya komitmen pemerintah, tetapi adanya ketidaksinkronan jadwal antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Pemprov masih menunggu surat keputusan dari kementerian, sementara kampus telah menetapkan waktu penarikan SPP.
“Ketika SK dari kementerian belum terbit, kampus sudah harus menarik pembayaran UKT. Ini membuat mahasiswa terpaksa menalangi biaya kuliah. Tahun depan, masalah ini kami tuntaskan. Mekanisme akan jauh lebih rapi,” ujar Seno, Kamis (20/11/2025).
Pencairan Gratispol 2025 juga terdampak oleh proses melalui anggaran perubahan, sehingga penyaluran baru dapat dimulai pada Oktober–November. Hal ini menjadi evaluasi utama untuk mempercepat seluruh proses pada 2026.
Untuk tahun depan, Pemprov langsung menyiapkan alur pencairan jauh lebih awal, termasuk prosedur resmi pengembalian dana bagi mahasiswa yang terlanjur membayar UKT sendiri.
“Mahasiswa yang sudah membayar dengan dana pribadi tetap mendapatkan pengembalian melalui kampus. Kami pastikan seluruh prosedurnya jelas dan tidak menyulitkan,” tambahnya.
Dari pihak akademisi, Universitas Mulawarman juga menilai perbaikan mekanisme sangat dibutuhkan. Akademisi Fajar Apriani mengatakan sejumlah mahasiswa dan pihak kampus ikut terdampak oleh penundaan pencairan, sehingga reformasi penjadwalan sangat dinantikan.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan, Pemprov Kaltim telah mengalokasikan Rp1,4 triliun untuk Gratispol 2026. Anggaran ini mencakup pembiayaan delapan semester bagi mahasiswa S1, serta dukungan pendidikan untuk jenjang S2 dan S3.
Dengan penyiapan yang lebih matang, Pemprov menargetkan Gratispol 2026 dapat tersalurkan lebih cepat, lebih stabil, dan menjangkau lebih banyak mahasiswa di seluruh Kalimantan Timur, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kaltim.[han911/adv/diskominfokaltim]
Tags
kaltim
