Semangat Petani Milenial, Kalbar Bangun Jejaring Petani

Semangat Petani Milenial, Kalbar Bangun Jejaring Petani

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai terobosan untuk membangun dan mewujudkan pertanian melalui petani milenial.

Salah satunya dengan mengukuhkan 2.000 DPM/DPA di seluruh Indonesia pada 2021 ini, sebagai salah satu target 2.5 juta pengusaha pertanian mendukung ketahanan pangan nasional.

Hal ini sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL). Menurutnya, sektor pertanian menjadi harapan, tulang punggung di tengah upaya Pemerintah dalam menanggulangi Covid 19.

“Tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” tegas Mentan SYL.

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, pentingnya peningkatan SDM. 

“Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian," jelasnya.

Semakin banyak generasi milenial yang mengembangkan usahanya. Tentu hal ini dapat membantu dan memperbaiki perekonomian Indonesia. Apalagi program regenerasi petani melalui program petani milenial yang dicanangkan oleh Kementan.

Dikukuhkannya 2.000 DPM/DPA ini bertugas dalam mengajak dan mendorong para generasi muda untuk terjun di sector pertanian sebagai upaya regenerasi petani di Indonesia. 

Melalui DPM/DPA ini mereka akan menjaring para petani milenial di wilayahnya yang kemudian berkumpul membentuk jejaring, di mana program ini oleh Kementan dinamakan Jaringan Pertanian Nasional (JPN).

Salah satu Provinsi yang juga mendapatkan Program JPN Kementan adalah Kalimantan Barat (Kalbar). 

Di Kalimantan Barat sendiri terdapat 3 kabupaten yang menjadi pelaksanaan dari JPN ini, di antaranya Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Mempawah, dan Kabupaten Sambas, di mana koordinasi dan pengawal dilakukan UPT Kementan yaitu SMK-PP Negeri Banjarbaru.

Salah satu penggerak dalan program JPN ini adalah DPM Kalbar, yaitu Firminus Dodi, petani milenial dari Kabupaten Landak, yang juga satu-satunya DPM tahun 2020/2021 dari Kalimantan Barat.

Pada JPN ini, Dodi bertugas sebagai koordinator, penggerak dan penjaring para petani mileinial antara umur 17 sampai dengan 39 tahun di 3 kabupaten di atas.

Sebagai Koordinator wilayah di Kalbar, Dodi mengatakan, ini merupakan tanggung jawab dirinya di Kalbar.

"Saya bersyukur ikut mendukung program Kementan karena Jaringan Petani Nasional ini kita akan sama-sama menghimpun petani-petani muda yang ada Kalbar," ujarnya, Jumat (24/12/2021).

“Harapan saya petani-petani di Kalbar bisa disatukan di JPN sehingga bersama-sama maju, melalui potensi dan usaha yang kita lakukan, dan bisa membuka lapangan pekerjaan, sehingga membantu pemerintah daerah dan Indonesia," terangnya.

Dodi menambahkan, di masa pandemi ini salah satu sektor yang mampu bertahan adalah sektor pertanian dan sektor ini adalah sektor yang menjanjikan. 

"Maka ayo pemuda-pemuda untuk terjun di sektor pertanian dam bagi petani milenial mari bergabung di Jaringan Pertanian Nasional (JPN)," ujarnya.

Walau sebagai sarjana lulusan Pendidikan Guru tidak menyurutkan minat Dodi untuk terjun dan semangat terjun di sektor pertanian. Firminus Dodi sendiri merupakan petani milenial dari Kabupaten Landak, yang berjarak 130-an kilometer dari Ibukota Kalbar, Pontianak.

Dodi bersama kelompoknya mengembangkan usaha Pengolahan Jagung pakan ternak sejak tahun 2019. 

Selain itu, Dodi juga mengembangkan penggilingan padi serta bergerak di bidang hortikultura sayur-sayuran.[adv]

Penulis : Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru


Lebih baru Lebih lama