Uji Pengembangan Komoditas Hortikultura, Distankep Bartim Sambangi BPP Kembang Kuning

Uji Pengembangan Komoditas Hortikultura, Distankep Bartim Sambangi BPP Kembang Kuning

TAMIANG LAYANG, MK - Untuk mengutamakan budidaya tanaman yang berkualitas, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distankep) Kabupaten Barito Timur (Bartim) melakukan uji pengembangan komoditas hortikultura bersama para petani kabupaten tetangga.

Hal tersebut disampaikan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) 
Kecamatan Paju Epat yakni mengenai kegiatan kaji banding sekaligus silaturahmi bersama BPP Kembang Kuning Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Kepala Distankep Bartim, Trikorianto SP MM menjelaskan bahwa studi banding dan kaji banding pertanian sebagai salah satu metode penyuluhan dan merupakan suatu konsep belajar yang dilakukan disuatu lingkungan atau wilayah Kecamatan Paju Epat ke wilayah lain atau bentuk metode penyuluhan yang dilakukan petani belajar kepada petani lain dengan kunjungan pada lokasi petani yang dikunjungi.

Dirinya juga menuturkan bahwa pengembangan komoditas hortikultura itu, diantaranya cabai varietas tiung tanjung, terong varitas yummy dan tomat varietas servo yang merupakan salah satu komoditas yang masuk dalam fokus pengembangan komoditas kostra tani.

"Saat ini sedang difokuskan di seluruh wilayah BPP di Indonesia sehingga untuk menyukseskan program tersebut, para petani di kecamatan Paju Epat perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan yang baik," tuturnya, Jumat (4/6/2021).

BPP Paju Epat sebagai salah satu BPP yang berada di Bartim bersama para petaninya berkunjung ke BPP Kembang Kuning Tabalong, lanjutnya, hal tersebut dilakukan merunut pada Program Penyuluhan Pertanian Tahun 2021 dengan melakukan kegiatan studi banding dan kaji banding budidaya cabai varietas tiung tanjung secara swadaya ke BPP Kembang Kuning dan ke kelompok tani Kecamatan Kembang Kuning.

"Pada tanggal 3 Juni 2021, para penyuluh BPP Paju Epat yang berjumlah lima orang bersama para petaninya yang berjumlah tiga puluh orang didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian serta anggota DPRD yang berjumlah tiga orang melakukan kegiatan studi banding dan kaji banding," ungkapnya.

Dirinya juga menyebutkan bahwa dalam kegiatan tersebut para petani dari Paju Epat melakukan pengamatan secara langsung tentang cara pemeliharaan komoditas hortikultura serta berdiskusi dengan Gatot, seorang petani andalan tentang teknis budidaya cabai rawit sejak dari persiapan lahan hingga masa pemeliharaan.

"Kondisi pertanaman saat ini sudah memasuki masa vegetatif hingga mempelajari sosial ekonomi dan analisa usahanya," pungkasnya.[rama]


Lebih baru Lebih lama