Berkat Pendampingan Penyuluh, Petani Nunukan Panen Melon dan Semangka

Berkat Pendampingan Penyuluh, Petani Nunukan Panen Melon dan Semangka

NUNUKAN, MK - Petani hortikultura khususnya buah melon dan semangka di dua Kelurahan, yaitu Nunukan Barat Kecamatan Nunukan dan Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dalam masa panen berharap meraih berkah di bulan Ramadan yang sebentar lagi datang.
Hamzah, anggota Poktan Tanjung Pedas dari Kelurahan Nunukan Barat, Jumat (17/4/2020) menyebutkan, di lahan seluas 2 hektare ditanam melon dengan Varietas Honey Dew dan semangka Varietas Rainbow.
Hamzah optimis tanaman melon dan semangka kali ini akan berhasil sesuai dengan harapan, mengingat Ia selalu dilakukan pendampingan H Heru Wihartopo S.PKP M,Si selaku Penyuluh WKPP dari DPKP Kabupaten Nunukan.
“Mereka menggantungkan asa agar hasil kebun mereka laris manis di bulan suci umat islam tersebut walaupun tengah dilanda pandemi Covid-19,” ungkap Heru.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi S.Hut M.AP didampingi Kepala BPP Nunukan Selatan, Asry Azis S.TP M.AP, Penyuluh dari Kabupaten Antonius Lepang dan Arsi Rahmawati, melakukan monitoring sekaligus panen buah semangka dan melon di Poktan Pesona dengan luas sekitar 7 hektare di Kelurahan Mansapa.
“Saat ini pangsa pasar cukup baik, terutama menjelang bulan suci Ramadhan dengan tingkat permintaan cukup tinggi,” terang Masniadi.
Menurutnya, selama ini hasil panen buah melon dominan dijual ke pasar tradisional, sementara untuk penjualan ke pasar swalayan masih dalam penjajakan karena syarat dan prosedurnya cukup ketat.
Penyuluh Pendamping, M Ramli SP menjelaskan, untuk semangka sendiri varietas yang ditanam antara lain Raibow, Hitam Manis dan Tanpa Biji dengan produktivitas sekitar 9 sampai 12 ton per hektare dengan harga jual di kebun Rp5000 sampai dengan Rp6000 per kilogram  dan harga jual di pasar Rp8000 per kilogram.
“Sedangkan melon varietas yang ditanam adalah Honey Dew dengan produktivitas 3-5 ton per hektare dengan harga jual Rp10.000 per kilogram di kebun dan Rp13.000 per kilogram ketika sudah di tangan konsumen," ungkap Ramli.
Ketua Poktan Pesona, Asdar sendiri bersyukur budidaya semangka dan melon kali ini berhasil. Ini berkat selalu dilakukan pendampingan oleh Penyuluh.
“Jelang Ramadhan ini penjualan buah menjadi berkah bagi petani melon, semangka, timun suri dan bahkan bagi para petani,” tutur Asdar.
Sebab, lanjutnya, kebutuhan akan buah segar tersebut sebagian dipergunakan sebagai sajian buah segar dan sebagian dibuat berbagai sajian minuman es buah menu berbuka puasa bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, para Petani termasuk pejuang Covid-19, dan bukan hanya paramedis. Karena tanpa asupan nutrisi yang baik maka orang akan lebih mudah tertular Covid-19.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama