BANDUNG - Perjuangan paralimpian Banua di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Paralimpik 2017 di Bandung, Jawa Barat telah usai, Kamis (30/11/2017). Pada event nasional atlet difabel yang dimulai pada Sabtu (25/11/2017) ini, kontingen National Paralympic Committee (NPC) Kalimantan Selatan berhasil membawa pulang 13 medali emas, 11 medali perak, plus 10 medali perunggu.
Medali-medali emas tersebut dikumpul paralimian Banua di empat cabang olahraga, yakni renang, atletik, angkat berat dan bulutangkis. Dari lima cabang olahraga, hanya cabang tenis meja yang belum mampu menyumbang medali emas untuk kontingen NPC Kalsel di Kejurnas sepekan ini.
Dari lintasan renang, kontingen NPC Kalsel mendulang enam emas, tepatnya melalui tangan Marjani sebanyak tiga keping, M Saleh satu keping, Aimah satu keping dan Riyanti satu keping. Di cabang ini, tim renang yang dilatih Juhriannoor dan Makimina ini juga meraih tiga perak dan dua perunggu.
Di cabang atletik, kontingen NPC Banua beroleh lima emas. Masing-masing medali emas dipersembahkan Sri Mulyani, Hendrik, Husaini, Fauzi, dan Sriwati Komariah. Pada cabang induk olahraga ini, tim atletik Kalsel yang dinakhodai Hendra ini juga meraih lima medali perak dan dua medali perunggu.
Emas Kalsel selanjutnya disumbang Hero Pariyono di cabang angkat berat. Bukan hanya emas, di cabang adu kekuatan otot ini Kalsel juga berhasil mencuri satu medali perunggu.
Sedang emas terakhir digondol Kalsel dari cabang bulutangkis, tepatnya lewat tangan pasangan Odhi Putra Nugraha/David Amrullah. Selain satu emas, tim bulutangkis Kalsel yang dibesut Didi Pramono ini juga beroleh dua medali perak dan dua medali perunggu.
Kendati tidak mampu meraih emas, setidaknya tim tenis meja difabel Kalsel tidak pulang dengan tangan hampa, karena tetap berhasil meraih satu perak dan dua perunggu.[ikmal]