SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong pemerataan pelayanan kesehatan dengan merencanakan pembangunan rumah sakit baru di Kabupaten Kutai Barat. Proyek strategis ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp297 miliar, dan ditargetkan mulai dikerjakan pada pertengahan 2025.
Rumah sakit tersebut direncanakan berdiri di atas lahan 70 hektare di Kecamatan Bongan, namun proses administrasi masih berlanjut karena lahan merupakan aset Kementerian Transmigrasi. Pemprov Kaltim kini mempercepat proses pengalihan agar pembangunan bisa segera dimulai.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menegaskan Pemprov sedang mengebut proses hibah lahan tersebut.
“Lahannya masih kita siapkan, karena milik Kementerian Transmigrasi. Kita akan ke Jakarta minta Hak Pengelolaan Lahan (HPL)-nya dicabut dan diserahkan hibah ke kami,” kata Jaya.
Ia mengatakan studi kelayakan pembangunan telah rampung, dan saat ini penyusunan Detail Engineering Design (DED) sedang berjalan. Pekerjaan fisik ditargetkan dimulai pada pertengahan 2025.
Selain infrastruktur, Pemprov juga menyiapkan strategi pemenuhan tenaga kesehatan. Saat ini tenaga kesehatan di Kutai Barat masih terbatas, hanya sekitar 70 orang, sehingga rekrutmen baru akan dilakukan melalui skema CPNS maupun perpindahan tugas ASN.
“Kita akan jaring melalui seleksi CPNS maupun pemindahan tugas dari setiap rumah sakit dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota,” ujar Jaya.
Pembangunan rumah sakit ini juga berperan penting dalam mendukung percepatan layanan Gratispol kesehatan Pemprov Kaltim.
Dengan hadirnya rumah sakit milik Pemprov di Kutai Barat, masyarakat yang tinggal jauh dari ibu kota provinsi tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis yang difasilitasi pemerintah.
“Percepatan pembangunan ini sangat penting agar wilayah yang jauh dari Samarinda bisa merasakan langsung program Gratispol kesehatan dari Pemprov Kaltim melalui layanan rumah sakit milik provinsi,” tegas Jaya.
Jaya menambahkan, Pemprov menargetkan rumah sakit ini selesai lebih cepat, yakni pada 2027, meski target awalnya 2029. Hingga 2030 mendatang, akan ada tiga rumah sakit baru yang dibangun di Kaltim, termasuk satu di Mahakam Ulu yang dibiayai APBN melalui Kementerian Kesehatan.
Dengan pembangunan ini, masyarakat Kutai Barat diharapkan segera mendapatkan layanan kesehatan yang lebih modern, lengkap, dan mudah dijangkau.[han911/adv/diskominfokaltim]
Tags
kaltim
