Magis Wisata Siring Laut Kotabaru, Inspirasi untuk Water Front City Kapuas

Magis Wisata Siring Laut Kotabaru, Inspirasi untuk Water Front City Kapuas

SUASANA kawasan Siring Laut Kotabaru di malam hari.| foto : zulkifli

KALI pertama menjejakkan kaki di kawasan wisata Siring Laut, Kotabaru, rasa kagum langsung menyelimuti perasaan saya. Malam menghadirkan panorama yang mempesona, gemerlap lampu dari Menara Ikan Todak, panggung apung, dan masjid apung yang berdiri anggun di sisi kanan dan kiri, menciptakan siluet indah di atas laut.

Angin laut bertiup lembut, membawa aroma asin khas pesisir. Suasana ramai namun hangat. Para pengunjung larut dalam kenyamanan malam. Dari kejauhan, terdengar lantunan lagu legendaris daerah, Paris Barantai, mengiringi gemulai gerakan air mancur menari. Meski saya tak sempat menyaksikannya langsung, cerita warga sudah cukup menggambarkan keindahannya.

“Rasanya seperti tempat yang memang diciptakan untuk membahagiakan,” gumam seorang rekan saya.

Siring Laut bukan sekadar destinasi wisata  ia adalah ruang yang menghidupkan kota. Pengelolaannya tampak tertata dengan baik—taman yang rapi, jalur pejalan kaki yang bersih dan aman, serta ikon patung Ikan Todak yang kini menjadi latar favorit untuk berfoto.

Yang menarik, pengelolaan kawasan ini melibatkan banyak pihak. Salah satunya melalui penerapan Tapping Box di kawasan kuliner Siwalk. Alat ini secara otomatis memotong 10 persen dari setiap transaksi dan langsung menyetorkannya ke kas daerah. Inovasi digital hasil kolaborasi dengan Bank Kalsel ini tak hanya mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), tapi juga mencerminkan transparansi dan akuntabilitas.

UMKM menjadi kekuatan utama kawasan ini. Mulai dari sajian laut hingga jajanan khas, semuanya tumbuh subur di sini. Kebersihan dan keamanan terjaga, ditambah pertunjukan seni rutin yang menyemarakkan suasana. Ini bukan hanya tempat yang indah, tapi juga pusat penggerak ekonomi lokal.

Saya pun berandai-andai, membayangkan jika rencana pembangunan kawasan Water Front City di Kabupaten Kapuas benar-benar terwujud. Kapuas akan memiliki wajah baru,  sungai yang sepi akan menjelma menjadi pusat kehidupan kota. Taman tematik, kuliner lokal, pertunjukan seni, dan pencahayaan malam bisa menyulap tepian sungai menjadi ruang publik yang menawan.

Kapuas sesungguhnya punya potensi besar,  sungai yang luas, budaya yang kuat, dan masyarakat yang siap berkembang. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian untuk bermimpi dan konsistensi dalam pengelolaan. Jika semangat dari kawasan wisata Siring Laut Kotabaru bisa ditransfer ke sini, Water Front City Kapuas bukan lagi sekadar impian, tapi masa depan yang bisa diwujudkan.

Kunjungan ke wisata Siring Laut Kotabaru  bukan hanya sebuah perjalanan, melainkan pelajaran berharga—bahwa ruang publik bisa menjadi simbol harapan, titik temu budaya, dan motor penggerak ekonomi. Semoga semangat dari pesisir Laut di Bumi Saijaan Kotabaru bisa menyapa tepian Sungai Kapuas, membawa harapan baru bagi kota yang ingin tumbuh dan bersinar.[zulkifli]

Lebih baru Lebih lama