Parade 1.000 Dohong Warnai Pumpung Hai dan Festival Dayak 2022

Parade 1.000 Dohong Warnai Pumpung Hai dan Festival Dayak 2022

PARADE 1.000 Dohong dalam rangkaian Pumpung Hai dan Festival Dayak tahun 2022.| foto : kenedy

PALANGKA RAYA - Pembukaan 
Pumpung Hai dan Festival Dayak tahun 2022 yang dilangsungkan di Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Rabu (27/7/2022) sore  tersebut diwarnai dengan Parade 1.000 Dohong (Senjata khas tertua Suku Dayak, red).

"Pumpung Hai yang artinya adalah pertemuan besar dalam persatuan, perdamaian dan keramahan masyarakat Dayak. Kegiatan ini harus diapresiasi oleh semua pihak," ucap Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, H Agustiar Sabran melalui Ketua Harian, Andrie Elia Embang saat membuka secara resmi kegiatan tersebut.

Pelaksanaan Pumpung Hai tidak hanya digelar pada tahun 2022 saja, jelasnya, melainkan sejak tahun 1894 melalui 

Dijelaskan, Pumpung Hai tersebut tidak hanya dilaksanakan pada tahun 2022 saja, melainkan sejak tahun 1894 silam sudah melaksanakan Pumpung Hai melalui perdamaian Tumbang Anoi.

"Pumpung Hai ini dilaksanakan sejak tahun 1894 silam melalui perdamaian Tumbang Anoi. Dimana saat ini Desa Tumbang Anoi masuk wilayah administratif Kecamatan Damang Batu Kabupaten Gunung Mas," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Rahmad Hamka Nasution mengapresiasi parade 1.000 Dohong dalam rangkaian Pumpung Hai dan Frstival Dayak tersebut.

"Saya mengapresiasi pelaksanaan Pumpung Hai dan Festival Dayak tahun 2022 ini, yang mana dalam pelaksanaanya dirangkai dengan parade 1.000 Dohong," ungkapnya, Rabu malam.

Terpisah, Ketua Panitia Pumpung Hai dan Festival Dayak, Andreas Juanedy membeberkan, kegiatan yang digelar hingga 31 Juli 2022 tersebut dengan agenda utama yakni Rapat Besar Damang se Kalteng, selain itu juga digelar pameran budaya dan UMKM, serta pertandingan silat Dayak.

Semua kegiatan, tambahnya, dipusatkan di Area Pameran Taman Budaya Kalteng, dan Betang Hapakat, Kota Palangka Raya.

"Kegiatan ini diharapkan untuk mempererat tali persaudaraan sesama warga Dayak di Kalimantan, serta sebagai wujud melestarikan budaya di tengah perkembangan zaman," tandasnya.[kenedy]
Lebih baru Lebih lama