Advertorial DPRD Kota Banjarmasin

Advertorial DPRD Kota Banjarmasin

Kesenian Tradisional Warnai Paripurna Ismewa Harjad Kota Banjarmasin

BANJARMASIN - Pentas seni tradisional telah mewarnai  sidang paripurna istimewa DPRD Kota Banjarmasin, dalam rangka Peringatan Hari Jadi (Harjad) Kota Banjarmasin yang ke-495 bertepatan tanggal  24 September 2021.

Kesenian tradisional yang tampil adalah kesenian senoman Hadrah yang bernapaskan Islam untuk menyambut tamu terhormat.

Selain itu, musik panting pun tak kalah untuk menghibur para tamu dan undangan datang untuk menghadiri acara yang merupakan salah satu musik khas Kalimantan Selatan yang juga tumbuh dan berkembang di Banjarmasin.

Penampilan musik panting tersebut, salah seorang anggota DPRD Kota Banjarmasin, Aliansyah dari fraksi PKS turut menyumbangkan suara emasnya untuk memeriahkan acara Harjad tersebut, hal ini menandakan musik pating sudah bermasyarakat, tidak hanya dikenal masyarakat biasa tetapi para pejabat pun mengenal musik panting tersebut.

Selanjutnya, sebelum acara rapat paripurna dimulai, di ruang rapat paripurna itu ditampilkan kesenian madihin yang kesenian sastra khas Banjar, menggunakan alat gendang rabbana atau tabuhan terbang dan diiringi syair berpantun.

Untuk memeriahkan acara itu, Wakil ketua DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq ikut bermain bersama, dengan seorang maestro yang profesional dalam kesenian madihin tersebut, yakni Ahmad Sya'rani serta puluhan seniman lainnya.
Selanjutnya, giliran para penari membawakan tari Pusaka Batuah dari Sanggar Tari Nuansa dengan balutan kain sasirangan sebagai hiburan.

Kemudian, rapat paripurna  dibuka oleh Ketua DPRD Banjarmasin, Harry Wijaya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dihadiri Walikota Ibnu Sina, Wakil Walikota Banjarmasin H Arifin Noor bersama  Forum Koordinasi Pimpinan Daerah serta pejabat lainnya. 

Setelah itu, Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali membacakan sejarah singkat Kota Banjarmasin ini yang berawal,  dari nama Patih Masih sehingga menjadi Bandarmasih pada masa Kesultanan Banjar.

Dengan demikian Kota Banjarmasin ini memiliki sejarah panjang, baik segi peperangan antar kerajaan maupun dengan dari penjajah Belanda.(tim)


Lebih baru Lebih lama