PPDB Online Dinilai Belum Merata?, Ini Kata Legislator Banjarmasin

PPDB Online Dinilai Belum Merata?, Ini Kata Legislator Banjarmasin

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Zainal Hakim

BANJARMASIN, MK - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online, baik melalui jalur zonasi, pindah tugas orang, prestasi nilai rapor, prestasi kejuaraan, maupun afirmasi dinilai masih belum merata dan sempurna. 

Pasalnya, letak atau posisi sekolah masih belum merata di lima wilayah kecamatan, sedang jumlah penduduk padat. Secara letak, jaraknya jauh dari sekolah, sehingga mau mendaftar sekolah tidak masuk radius zonasi 5 kilometer.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Zainal Hakim, Kamis (1/7/2021) mengungkapkan, seperti di kawasan Mulawarman ada tiga SMPN, yaitu SMPN 1, 2 dan SMPN 9 Banjarmasin, sehingga terjadi penumpukan pendaftaran di satu lokasi di wilayah Banjarmasin Tengah itu.

Ditambah lagi, lanjutnya, ketiga SMPN tersebut dinilai orang tua sekolah favorit, sehingga orang tua banyak menginginkan anaknya sekolah yang unggulan tersebut.

"Idealnya kawasan Mulawarwan satu sekolah saja, sisanya dipindahkan ke kawasan lain. Misalnya di kawasan Kayu Tangi II, Banjarmasin Utara yang belum ada SMPN,” ungkap Hakim panggilan akrabnya kepada wartawan.

Hakim kurang sependapat jika untuk mengatasi kendala sistem PPDB zonasi sekolah, dengan menambah atau membangun SMPN baru. Sebab, saat ini ada keterbatasan anggaran dan tenaga pengajar. Ditambah lagi belum tentu SMPN baru mendapatkan jumlah murid sesuai kuota. 

Meski belum sempurna, Ia merasa PPDB sistem zonasi sudah menunjukan perbaikan, dengan menambah sistem penerimaan dengan jalur prestasi akademik dan non akademik, afirmasi hingga perpindahan orang tua.

"Tapi hendaknya penerimaan prestasi akademik ditingkatkan, agar bisa menampung murid pinggiran yang secara tempat tak lolos zonasi, tapi mempunyai kemampuan di sekolah favorit,” ujarnya.

Hakim menegaskan, bersama ini Komisi IV DPRD Banjarmasin akan menyampaikan ke Kementerian Pendidikan, sistem zonasi ini perlu penyempurnaan karena masih terdapat kekurangan dan catatan serta kendala yang dihadapi.

Seperti diketahui posisi sekolah di Banjarmasin yang distribusinya tidak merata, dan beda dengan Jawa atau Jakarta sehingga PPDB online berjalan baik dan diterima warga.

Di samping itu, Ia menyadari banyak orang tua murid menyekolahkan anaknya di sekolah favorit. Stigma sekolah favorit ini harus menjadi perhatian Dinas Pendidikan Banjarmasin.

“Disdik harus memperhatikan kualitas pendidikan guru. Sehingga guru berkompeten terdistribusi secara merata di tiap sekolah termasuk yang ada di pinggiran," tegasnya.

Sementara itu, Kadis Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Dariyanto menjelaskan, PPDB sistem online dengan jalur zonasi masih kurang meratanya para orang tua atau siswa memilih sekolah yang disediakan, sehingga banyak sekolah saat ini masih kekurangan siswa. Sebaliknya sekolah yang dianggap favorit tidak tertampung dalam penerimaan.

Permasalahan ini, menurutnya setiap tahun terjadi dan ini terbukti 2021 ada 15 buah sekolah masih kekurangan siswanya. Sebelumnya sebanyak 11 sekolah, kekurangan siswa ini ada beberapa faktor.

"Kebanyak sekolah tidak memiliki akses dan fasilitas seperti sekolah yang dinilai favorit," jelasnya.

Terkait masalah kualitas guru, sambungnya, malah sebaliknya tenaga pengajar di sekolah di daerah pinggiran memiliki guru yang berkualitas dan masih muda-muda. Artinya masalah kualitas guru tidak masalah. Terbukti sekolah pinggiran mendapatkan penghargaan adiwiyata, yaitu program pemerintah soal lingkungan hidup.

Mungkin sebelumnya, masalah pemetaan peletakan pembangunan sekolah yang kurang kajian, sehingga terjadi penumpukan sekolah, seperti di Kecamatan Banjarmasin Utara di daerah Alalak, di mana ada beberapa gedung sekolah dibangun di sana dengan jarak tidak jauh satu dengan lain.

"Agar PPDB online ini ada pemerataan siswanya tersebut, harus ada pemerataan gedung sekolahnya, tetapi kita menyediakan anggaran tidak sedikit, sebab satu sekolah memerlu dana sekitar Rp4 miliar," pungkasnya.[toso]



Lebih baru Lebih lama