Workshop Kampanye Peningkatan Kesadaran Pemagangan Program YESS di Kalsel

Workshop Kampanye Peningkatan Kesadaran Pemagangan Program YESS di Kalsel

BANJARMASIN, MK - SMK PP Negeri Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) kembali mengadakan workshop dalam mendukung kelancaran Program Yess khususnya di Kalimantan Selatan. 

Kali ini PPIU Kalsel melakukan kegiatan Workshop Kampanye Peningkatan Kesadaran Pemagangan yang dilaksanakan di Hotel Rattan In, Banjarmasin selama 2 hari, dimulai Selasa (22/6/2021). 

Workshop ini masuk dalam komponen 1 dalam pelaksanaan Program YESS, yang output dari kegiatan kali ini adalah mencari design pemagangan yang akan dilaksanakan nantinya. 

Ini aeperti dijelaskan oleh Project Manager (PM) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana.

"Workshop ini menghasilkan design pemagangan dan mengidentifikasi tempat-tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat pemagangan dan memperoleh sertifikat yang di keluarkan oleh BNSP," ujarnya. 

Ditambahkan Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso yang disampaikannya dalam pembukaan. "Mari kita bersama- sama berdiskusi untuk menentukan berbagai jenis pemagangan yang bisa dilaksanakan di wilayah Kalimantan Selatan, berdasarkan minat dari CPCL di tiap wilayah," terangnya. 

"Nanti kita akan akumulasi, kita olah dan kita desain model pemagangan yang ada, yang nantinya dilaksanakan 6 bulan dan setelahnya disertifikasi untuk mendapatkan kompetensi sesuai dengan apa yang harapkan," pungkasnya. 

Dalam pelaksanaannya kegiatan ini diikuti 64 orang, yang terdiri komponen dari pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan tentunya dari 3 kabupaten, yakni Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu. Tiga daerah ini menjadi tempat pelaksanaan Program YESS. 

Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, saat ini generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Meyakini, tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda. 

“Saat ini, generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian, ada pada pundak generasi muda,” ucap Mentan SYL. 

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menerangkan, sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial. 

“Menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” paparnya.[adv/wd]

Penulis : Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru


Lebih baru Lebih lama