KUALA KAPUAS, MK - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kapuas bersama Nahdlatul Ulama (NU) Kapuas dan Badan Pengelola Masjid Agung Al Mukarram Kuala Kapuas menggelar salat gerhana bulan berjemaah, Rabu (26/5/2021) malam.
Pelaksanaan salat yang berlangsung di masjid di kawasan JalanTambun Bungai ini, dipimpin Rois Syuriah NU KH Muchtar Ruslan, selaku Imam dengan khatib KH Nurani Sarji yang juga Ketua Umum MUI Kapuas.
Tampak hadir mengikuti pelaksanaan salat Sekretaris Umum MUI yang juga Ketua ICMI Kapuas H Junaidi, Plt Kepala Kemenag Kapuas H Hamidan, dan masyarakat jamaah masjid.
Ketua Umum MUI Kapuas, KH Nurani Sarji menyampaikan, tujuan pelaksananan salat gerhana bulan kali ini untuk mengikuti syariat Islam yang diberikan petunjuk dari Nabi Muhammad.
"Bahwa apabila telah terjadi gerhana, baik itu gerhana matahari maupun gerhana bulan, maka kita disunatkan untuk melaksanakan salat gerhana. Ini menandakan bahwa semua yang ada di alam semesta ini sudah diatur oleh Allah subhanahu wata'ala,” kata Nurani.
Ia mengingatkan akan pentingnya kesadaran diri bahwa kita semua ini adalah makhluk Allah subhanahu wata'ala.
"Yang mana memang kita harus banyak meminta ampun dan memuji akan kebesaran Allah subhanahu wata'ala,” imbuhnya.
Sementara, Rois Syuriah NU KH Muchtar Ruslan mengapresiasi akan antusias masyarakat, khususnya jemaah yang ikut pelaksanaan sholat gerhana bulan ini.
"Alhamdulillah, dalam menyambut gerhana bulan ini, kita bersama-sama melaksanakan salat gerhana bulan, mendengarkan khutbah dan membaca doa-doa dengan baik dan penuh khidmat,” ujarnya.
Dengan harapan, lanjut Dia, semoga semua masyarakat Kabupaten Kapuas diberikan rahmat dan pertolongan serta terhindar dari segala macam bala dan musibah, khususnya pandemi yang hingga saat ini masih belum berakhir.
“Mudah-mudahan semua amal ibadah yang kita lakukan diterima oleh Allah subhanahu wata'ala dan dosa-dosa kita diampuni, dan semoga Kabupaten Kapuas selalu aman, indah dan ramah sehingga kehidupan kta dapat berjalan dengan baik,” kata Muchtar.
Pelaksanana sholat gerhana bulan ini juga sudah dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan, dimana jamaah yang ikut salat, harus memakai masker, menjaga jarak dan mematuhi aturan-aturan lainnya.[advetorial]
