Musim Penghujan, Petani Karet Menjerit

Musim Penghujan, Petani Karet Menjerit

BUNTOK, MK - Tingginya curah hujan sejak satu minggu terakhir membuat para petani karet di Kabupaten Barsel, menjerit. Betapa tidak hujan terus turun hampir setiap hari siang maupun malam diguyur hujan.

Musim penghujan seperti ini merupakan masa tersulit yang harus kami terima. Kalau tahun yang lalu masih biasa karena harga karet masih normal, namun kali ini harganya sangat rendah

"Saat ini harga karet getah Rp9.000 per kilogramnya. Harga tersebut tidak sesuai dengan harga kebutuhan pokok. Para petani karet sangat menderita sekali, kurang lebih satu minggu tidak bisa menyadap karet (mamantat) karena hujan terus turun baik pada siang maupun pada malam harinya," ucap Wewei, warga Desa Sei Paken, Jumat (30/4/2021).

Dalam satu pekan ini paling hanya satu dua kali hari cerah selebihnya hujan terus. Penderitaan para petani karet semakin bertambah karena harga kebutuhan pokok sangat tinggi.

Wakil Ketua II DPRD Barsel, Hj Enung Irawati kepada wartawan berharap agar ada perhatian serius dari Pemkab Barsel terkait turun naiknya harga jual karet di daerah berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus.

“Sebab hampir 75 persen penghasilan dari masyarakat sangat memberikan kontribusi bagi kemajuan Barsel dalam hal bidang perkebunan karet setiap tahunnya,” tegas politisi PKB Barsel ini.[deni]


Lebih baru Lebih lama