Jamu Gendong Neneng Diperkenalkan di Pasar Turki

Jamu Gendong Neneng Diperkenalkan di Pasar Turki

PELAIHARI, MK - Menggeluti usaha jamu gendong sejak 1995, kini jamu milik Neneng Eko Puji Lestari (Ibu Neneng) warga Desa Kebun Raya Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut terus berkembang bahkan tembus pasar Eropa. 

Hasilnya, kini jamu usaha ibu Neneng ini penghasilan hingga Rp25 juta per bulan.

Neneng menceritakan produk jamu tradisional olahan warga yang berawal dari jamu gendong saat ini dipasarkan ke level internasional hingga tembus ke benua eropa dengan kemasan modern.

Kenapa keinginan anda untuk mengangkat ini sampai level internasional supaya pemasaran makin meluas ditambah dorongan dari perusahaan yang selama ini membina usahanya hingga berhasil. 

"Tanpa bantuan binaan dari Arutmin site Kintap dan Pemerintah daerah Tanah Laut mustahil kami bisa berkembang," sebut Neneng, Jumat (5/3/2021).

Kini ia memiliki karyawan 5 orang untuk membantu menjalankan produksi jamu.

Setiap bulannya rata-rata mampu memproduksi hingga 500 kilogram jamu.

Dengan produksi 11 varian jamu kemasan, diantaranya jamu beras kencur, kunyit, manjakani, serta jamu ginseng dan yang terbaru jamu anti Covid-19 juga diolah. 

Sesuai kondisi pandemi, Neneng mengolah jamu anti Covid yang cukup laris dipesan konsumen, sehingga jamu tradisional produksi Neneng diperkenalkan di gerai pameran atau expo di negara Turki.

"Saya berpikir jamu gendong tradisional bisa diangkat supaya pemasaran meluas alhamdulillah dengan digandeng arutmin alhamdulillah bisa tembus ke luar negeri. Di mana ini memang ada impian jamu saya bisa go internasional bisa ikut expo di Turki," katanya.

Memang Arutmin cukup serius mendukung usaha mikro kecil dan menengah UMKM warga sekitar kintap kabupaten tanah laut.

Keseriusan itu terlihat dalam pertemuan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang langsung dihadiri oleh Bupati Tanah Laut, Sukamta.

Sejumlah UMKM yang dibina oleh CSR Arutmin, di antaranya pengembangan usaha jasa menjahit budidaya serai wangi, ternak ayam ras petelur hingga usaha produksi jamu tradisional. 

Sementara itu, Bupati Tanah Laut, Sukamta turut mengapresiasi UMKM jamu hasil produksi  warga kintap  yang mampu menembus pasar eropa.

Ia berharap dengan geliat produksi jamu di wilayah Kintap akan menimbulkan multi efek positif bagi usaha lainnya di Tanah Laut, terutama untuk pengadaan bahan baku jamu agar ditanam oleh petani lokal.

Lutfi Qolbirokhim, Manager PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap mengatakan, Arutmin Indonesia  terus memberikan dukungan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kemandirian ekonomi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayah Kecamatan Kintap.

Makanya program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar tambang, bisa mendapatkan kemanfaatan yang besar.

Sebab perlu diingat usia pertambangan sendiri ada batas waktunya dan Masyarakat sekitar tambang bisa mandiri seterusnya setelah ditutup.

Bupati Tanah Laut, Sukamta menerima jamu kemasan dari Neneng Pengusaha Jamu di sela pertemuan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di Kintap.[andra]
Lebih baru Lebih lama