STC Klarifikasi Masalah Ketenagakerjaan Lokal

STC Klarifikasi Masalah Ketenagakerjaan Lokal

KOTABARU, MK - PT Sebuku Tanjung Coal (STC) mengklarifikasi masalah ketenagakerjaan lokal, yang saat ini sulit mendapatkan perkerjaan. Ini tentu menjadi persoalan bagi masyarakat yang berada di Kecamatan Pulau Laut Tengah. 

Dengan kehadirannya perusahaan pertambangan di Kecamatan tersebut, tidak langsung melakukan untuk penyerapan tenagakerja dalam jumlah banyak, akan tetapi hal inilah yang saat ini terjadi terhadap STC yang beroperasi di Kecamatan Pulau Laut Tengah. 

"Sebelum beroperasinya perusahaan pertambangan di wilayah desa kami, warga yang belum mempunyai pekerjaan akan diterima bekerja di perusahaan tambang ini. Akan tetapi sekarang hanya orang-orang tertentu saja yang dapat masuk bekerja, itu pun harus ada skill yang dimiliki," ucap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya. 

Menanggapi hal tersebut, Manajemen PT. STC yang diwakili Karan selaku Dept Head Of External Affair, Rabu (24/2/2021) ditemui di kantornya menyampaikan, selama ini pihaknya dituding tidak komitmen terhadap merekrut karyawan di perusahan ini. 

"Memang kami sementara ini tidak memberdayakan masyarakat di Kecamatan Pulau Laut Tengah, dikarenakan saat ini pekerjaan belum sepenuhnya bekerja," terangnya. 

Ia juga menepis apa yang dikatakan orang-orang di luar sana bahwa perusahaan tidak memberdayakan tenaga kerja lokal.

"Ini tidak benar kalau perusahaan tidak memanfaatkan tenaga-tenaga lokal yang ada di kecamatan ini, sejauh ini komposisi tenaga kerja justru didominasi orang lokal," ucap Karan.

Jumlah tenaga kerja yang ada saat ini sebanyak 1.061 orang, baik itu dari Owner maupun Kontraktor. Semua itu ada di Sebuku Coal Group yang terdiri dari STC, SSC, SBC. 

Jumlah karyawan di Sebuku Coal Group sendiri sebanyak 191 orang yang diambil dari tenaga lokal sebanyak 147 orang dan tenaga non lokal sebanyak 44 orang. Secara presentase, tenaga lokal itu masih 77 persen dan non lokal 23 persen.

"Sedangkan untuk Kontraktor kita sendiri dari PT Hillcon Jaya Sakti ada sebanyak 803 tenaga kerja.  Untuk tenaga lokal ada sebanyak 544 orang dan non lokal 259 orang. Secara presentase untuk lokal 68 persen dan non lokal 32 persen," jelasnya.

Adapun kontraktor Gardatama yang bergerak di bidang keamanan, jumlah keseluruhan personil 49 orang. Terdiri dari tenaga lokal 46 orang dan non lokal 3 orang. Secara prentase lokal 96 persen dan non lokal hanya 4 persen. 

Sedangkan tenaga komsumsi penyediaan makanan untuk karyawan ada sebanyak 19 orang tenaga kerja. Lokal ada 13 orang dan non lokal 6 orang. Adapun presentasenya untuk lokal 68 persen dan non lokal 32 persen. 

Jadi secara keseluruhan baik Owner maupun Kontraktor jumlah total karyawan dari 1.061 orang untuk tenaga lokal 750 dan non lokal 311 orang secara presentase untuk lokal 71 persen dan non lokal 29 persen. 

"Kemudian data-data ini kami laporkan setiap bulannya ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kotabaru," jelasnya. 

Disinggung mengenai banyaknya masyarakat yang ingin bekerja di perusahaan tambang ini, Ia juga mengatakan, tentunya pihak perusahaan di tahun 2021 akan memberdayakan masyarakat dengan program-program yang telah disusun. 

Di antaranya pembuatan pupuk kompos yang nantinya akan dikelola masyarakat dan hasilnya akan dibeli perusahaan. Selain itu juga ada pelatihan seperti perbengkelan, pelatihan pembuatan kain lokal (sasirangan) atau ke depan bisa bekerjasama dengan BLK.

Sejauh ini juga perusahaan mengadakan pemagangan sebagai sarana pelatihan dan pengenalan peserta terhadap psikologi industri. Sehingga harapannya masyarakat yang sudah terlatih akan lebih mudah bekerja baik diperusahaan maupun di dunia kerja lainnya.

"Perusahaan akan tetap berkometmen memberikan yang terbaik bagi masyarakat di Kecamatan Pulau Laut Tengah maupun bagi pemerintah daerah setempat," pungkasnya.[zainuddin]


Lebih baru Lebih lama