Ikuti Audisi Liga Dangdut, Faisal Swab Antigen di RSUD Pulang Pisau

Ikuti Audisi Liga Dangdut, Faisal Swab Antigen di RSUD Pulang Pisau

PULANG PISAU, MK - Muhammad Faisal, pemuda 22 tahun asli kelahiran Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, dipastikan berangkat ke Jakarta pada 29 Januari 2021 ini.

Keberangkatan pria kelahiran 1998 tersebut untuk mengikuti final tes audisi Liga Dangdut Indonesia.

Muhammad Faisal dinyatakan lolos mengikuti dinas tes pada ajang pencarian bakat bagi pecinta musik dangdut itu, setelah dirinya berhasil membawakan 2 buah tembang lagu yang diwajibkan panitia penyelenggara tanpa diiringi aransemen musik.

Dua lagu wajib yang dinyanyikan Faisal itu berjudul "Gejolak Asmara" yang dipopulerkan artis dangdut cukup senior Nassar dan "Tiada Tara" lagu dangdut yang dipopulerkan Jirayut juga merupakan artis senior dangdut Indonesia.

Nah, untuk memfasilitasi kesehatan Muhammad Faisal ditengah Covid-19 yang masih mewabah ini, dia harus di swab antigen. Swab antigen berlangsung di RSUD Pulang Pisau, Rabu (27/1/2021) pagi hingga keluar hasil swab. 

"Iya, benar mas. Tadi peserta atas nama Muhammad Faisal yang akan mengikuti final tes Liga Dangdut itu sudah kita swab. Untuk hasilnya negatif mas," ujar dr Anggie Yogie Putra saat dikonfirmasi awak media ini membenarkan.

Yogie begitu sapaan akrab dr muda ini mengatakan, swab antigen ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antigen virus Covid-19.

"Jadi, swab antigen ini adalah tes diagnosa cepat untuk mendeteksi keberadaan virus Covid-19 sehingga nantinya antigen akan terdeteksi ketika virus tersebut aktif," terangnya.

Terpisah, Muhammad Faisal, mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dirinya selama ini. "Saya hanya bisa mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu dan mendukung saya untuk mengikuti final tes audisi Liga Dangdut Indonesia," ucap Faisal begitu panggilan akrab pemuda yang memiliki suara emas dan pandai mengaji serta melantunkan syair-syair maulid nabi.[manan]

Lebih baru Lebih lama