Kostratani Pelaihari Sosialisasikan dan Serahkan Kartu Tani

Kostratani Pelaihari Sosialisasikan dan Serahkan Kartu Tani

PELAIHARI, MK - Bertempat di Aula Desa Kampung Baru, Dua Poktan mengikuti sosialisasi sekaligus menerima Kartu Tani, Kamis (22/10/2020). 

Kartu tani ini dibuat Pemerintah Kabupaten Tanah Laut bekerja sama dengan BNI dan telah dilaunching bulan lalu. Ini terus ditindak lanjuti dengan sosialisasi dan distribusi kepada petani penerima. 

Seperti yang dilakukan oleh tim Kostratani BPP Pelaihari bersama dengan BNI Pelaihari kali ini, dua dari 11 Poktan di Desa Kampung Baru menerima Kartu Tani, yaitu Poktan Abadi dan Poktan Pangan IV.

Sebagaimana diketahui, program Kartu tani yang diluncurkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian ini dimaksudkan untuk mengamankan distribusi pupuk sehingga lebih tepat sasaran. Sebab distribusi pupuk mengacu pada E-RDKK yang dibuat by name by address.

“Dengan pola distribusi baru ini diharapkan agar bantuan yang diberikan pemerintah lebih efektif, lebih tepat kepada pihak yang memang membutuhkan, termasuk bantuan pupuk subsidi,” terang Syahrul.

Dalam kesempatan sosialisasi dan penyerahan Kartu Tani, Turah Ambarwati, mewakili Koordinator BPP Pelaihari menegaskan kembali bahwa kartu tani yang didistribusikan sudah tercantum jumlah kuota pupuk yang dipesan lewat E-RDKK. 

E-RDKK itu disusun oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani dan sudah tercantum di Simluhtan.

“Kartu Tani ini berisi kuota pupuk bersubsidi yang di pesan lewat E-RDKK. Untuk menyusun E-RDKK petani harus masuk dalam kelompok tani yang keanggotaanya tercantum dalam Simluhtan," tutur Turah Ambarwati.

Hal senada disampaikan Rakhmad Winarno, Kepala BNI Pelaihari yang hadir dalam  acara sosialisasi bahwa Kartu Tani memiliki banyak kegunaan untuk pengurusan. Sangat bermanfaat bagi mira tani, karena selain untuk penebusan pupuk juga bisa untuk transaksi keuangan. 

“Selain sebagai alat penebusan pupuk kartu tani juga bisa digunakan untuk transaksi keuangan. Seperti menabung, transfer uang atau penarikan uang tunai,” ujar Winarno.

Suteng Pramono, Penyuluh Pertanian Desa Kampung Baru mengimbau agar para petani membiasakan diri untuk menabung lewat rekening tabungan BNI. Sehingga ketika pupuk sudah datang dari kios pertanian, petani sudah siap menebusnya. Ia berpesan agar kartu tani disimpan dan digunakan dengan baik.

“Kartu tani ini dibuat kerja sama dengan BNI. Jadi biasakan menabung di BNI supaya ketika pupuk sudah datang petani sudah siap. Dan simpan dan gunakan kartu dengan baik, jangan sampai hilang atau di berikan ke orang lain,” pesan Pramono.

Lebih lanjut Suteng Pramono, yang juga KJF Penyuluh Pertanian di Distanhorbun Kabupaten Tanah Laut menerangkan, petani yang menerima baru sebagian kecil. Menurutnya hal itu tidak menghambat petani untuk mendapatkan pupuk. Penggunaan kartu tani masih bersifat ujicoba.

“Bagi petani yang belum dapat kartu tani, di tahun 2021 masih mengambil pupuk secara manual. Rencana pemerintah tahun 2022 baru bisa diterapkan secara serentak,” kata Pramono.

Saat dimintai responnya, Hadi Sungkono, salah satu petani penerima Kartu Tani menyatakan gembira dengan pemberian Kartu tani. Karenanya, Ia berencana akan menabung sedikit sedikit bila panen padi dan sawit supaya nantinya dapat menebus pupuk sesuai pesanan sendiri. 

“Tentu akan saya patuhi ketentuan yang berlaku seperti menabung di BNI supaya lebih mudah dan praktis,” tandasnya.[advertorial]

Lebih baru Lebih lama