KKN Papua Emas: Menebar Cinta, Wujud Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

KKN Papua Emas: Menebar Cinta, Wujud Islam Rahmatan Lil ‘Alamin

TRI Dharma bukan hanya sebuah semboyan perguruan tinggi, namun perlu dilaksanakan dan dicapai. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, tiga hal inilah yang menjadi pokok dari Tri Dharma perguruan tinggi.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Tujuan utamanya adalah mengimplementasikan ilmu yang didapat dan menjadi penggerak perubahan di tengah masyarakat.

Setiap tahun UIN Sunan Kalijaga mengadakan program KKN yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Tahun ini, KKN Angkatan 102 telah dilepaskan secara virtual oleh Rektor dan siap mengabdi di seluruh Indonesia. 

UIN Sunan Kalijaga sebagai kampus yang bernuansa Islam, mencanangkan diri untuk melebarkan sayapnya. Tidak melulu pada masyarakat agama Islam, namun juga kepada non-Islam. 

Hal ini justru sebagai perwujudan bahwa Islam itu rahmatan lil ‘alamiin.

Allah subhanahu wata'ala telah berfirman dalam QS. Al-Anbiyya ayat 107,
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Oleh karena itu, KKN merupakan momen yang tepat untuk berbagi cinta dengan berbagai masyarakat, baik Islam maupun non-Islam.

Salah satunya adalah tim KKN kami yang siap mengabdi di tanah Papua. Tim kami diberi nama KKN Papua Emas yang bermakna ekonomi masyarakat sejahtera. Lokasi KKN berada di Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Tema yang diangkat adalah “Ekonomi Kerakyatan Menuju Era Industri 4.0”.

Distrik Nimbokrang sendiri memiliki 7.347 jiwa penduduk dari beragam agama. Potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, seperti luasnya area hutan, pohon sagu, pertanian, flora dan fauna. Namun kondisi sumber daya manusia (SDM) kurang memadai, sehingga taraf ekonomi masih rendah.

Sampai saat ini bantuan dari pemerintah memang datang dan cukup mambantu masyarakat, tapi kondisi perekonomiannya masih sama. Ditambah lagi adanya Era Industri 4.0 yang belum bisa diterapkan Distrik Nimbokrang.

Sebagian besar masyarakat Nimbokrang bekerja sebagai petani dan UMKM. Masyarakat Distrik Nimbokrang masih memiliki kesadaran yang rendah dalam hal zakat. Mereka enggan mengeluarkan zakat karena bermacam alasan, seperti hasil panen pertanian yang rendah.

Memang dalam setahun bisa 2-3 kali panen, namun ketika barang sampai di pasar, harga hasil panen tersebut justru anjlok dan petani merugi. 

Atas keresahan inilah tim KKN kami terjun, dengan berbagai program kerja yang inovatif. Berikut diantaranya; launcing aplikasi Sukaderma, sosialisasi zakat, pelatihan kewirausahaan, pengolahan hasil pertanian, dan webinar Papua gemilang virtual event. 

Kami juga bekerjasama dengan Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Jayapura. Pihak Baznas dan pemerintah distrik sangat mendukung kedatangan tim KKN Papua Emas. Sabtu (24/7/2020) kami bertemu dengan Ketua Baznas Jayapura guna membahas program kerja yang telah ditetapkan.

Kami membuat sistem pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS) berbasis aplikasi dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menyalurkan sekaligus mengetahui transparansi zakat yang diberikan. 

Sejalan dengan laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), pemanfaatan aplikasi sistem ZIS menjadi konsep baru yang diharapkan dapat menjadi daya tarik agar orang melakukan pembayaran zakat dengan cara yang lebih mudah dan modern.

Nantinya zakat yang terkumpul digunakan kembali untuk membantu para petani dan UMKM di Nimbokrang untuk memutar bisnis kembali. Hal itu juga bertujuan untuk mengantisipasi anjoknya harga hasil panen di pasaran. 

Selain itu, tim kami juga memberikan pelatihan mengenai kewirausahaan, pengolahan hasil pertanian dan perkebunan secara tepat, serta ekspor dan impor. Taraf ekonomi yang baik akan tercipta apabila harga hasil panen stabil dan kualitas barang yang terjamin.

Harapan terbesar kami adalah dengan hadirnya tim KKN Papua Emas, masyarakat Distrik Nimbokrang betul-betul antusias dan mampu mandiri di tengah ketidakstabilan ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

Meskipun tidak semua anggota tim KKN Papua Emas turun dan terlibat langsung di tanah Papua, semangat dan sinergi bersama tentu akan menimbulkan dampak positif bagi diri dan orang lain. Semangat yang membara dari Kalijaga Muda untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Wallahu a’lamu bissawab…

Oleh: Tim KKN Papua Emas, UIN Sunan Kalijaga
Lebih baru Lebih lama