Jadi Andalan Wisata, Sungai Harus Serius Dijaga

Jadi Andalan Wisata, Sungai Harus Serius Dijaga

BANJARMASIN, MK - Menjadi ikon kota sungai terindah digaungkan Pemerintah Kota Banjarmasin. Alhasil, keberadaan sungai sebagai andalan wisata harus dijaga dan jangan sampai hilang.

Karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin meminta Pemkot untuk tidak membiarkan sungai hilang, akibat lemahnya penegakan hukum.

“Sepanjangan sungai Martapura sekarang tidak untuk transportasi air, tetapi sudah beralih fungsi tempat parkir-parkir tongkang tambat,” ungkap anggota DPRD Banjarmasin, Afrizaldi, Rabu (26/8/2020). 

Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Banjarmasin ini mengatakan, keberadaan sungai sebelumnya banyak dan dapat dijadikan transportasi sungai bagi masyarakat. Namun kondisi sungai di ibukota provinsi ini terkesan diabaikan dan tidak ada perawatan, pemeliharaan dan pengawasan.
      
Seperti di kawasan RK Ilir Banjarmasin Selatan, banyak “terbunuh” alias tertutup bangunan. Bahkan di sepanjang bantaran Sungai Martapura pun ikut "terbunuh" dengan banyaknya tongkang yang bersandar dalam waktu tidak menentu. 

"Akhirnya sungai di daerah itu jadi dangkal, banyak sampah, berdampak lingkungan hidup, di mana ada anak-anak sungai mati. Hal ini akibat lemahnya pengawasan dan penindakan dari instansi terkait," jelasnya.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin ini menambahkan, kondisi ini terjadi dampak dari kurangnya pengawasan dan penindakan dari dinas terkait, hingga anak sungai sebagian besar menjadi mati.

Padahal, lanjutnya, anak sungai sebenarnya sebagai sentral masyarakat, dalam kebutuhan sehari-hari. Akibatnya kini hanya air ledeng dari PDAM yang bisa digunakan. 

Pemkot, sambungnya, jangan hanya jargon atau ikon sebagai kota sungai terindah di Indonesia, namun harus ada tindakan nyata untuk penyelamatan kondisi sungai.

“Hal ini harus serius ditangani pemerintah kota, jangan hanya menggaungkan jargon atau ikon sebagai kota sungai terindah di Indonesia, namun upayanya tidak terlihat tindakan nyata,” tandasnya.

Ditegaskanya, sungai adalah urat nadi dan identitas Kota Banjarmasin. Tapi sayangnya belum ada keseriusan Pemkot Banjarmasin dalam menangani permasalahan sungai.

Tidak sedikit anggaran yang dialokasikan untuk pembenahan sungai tersebut. "Namun masih banyak permasalahan sungai yang diabaikan dan terkesan terjadi pembiaran. Ada apa?,” pungkasnya.[toso]
Lebih baru Lebih lama