Rasionalisasi Media, Ini Kata Ketua PWI Atal

Rasionalisasi Media, Ini Kata Ketua PWI Atal

BANJARMASIN, MK - Rasionalisasi atau pengurangan tenaga kerja di sebuah instansi maupun perusahaan kerap menjadi momok mengerikan. Dampak ini juga terkadang dirasakan sejumlah wartawan.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Atal S Depari di sela menghadiri syukuran Puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Minggu (9/2/2020) menilai rasionalisasi ini serius dan bakal berdampak.
"Saya kira serius, karena Presiden yang sudah ngomong. Tentunya tidak kita harapkan jika wartawan yang dikurangi," tutur Atal.
Menurut Atal, regulasi akan disiapkan PWI bersama komunitas pers di bawah payung Dewan Pers. PWI juga meminta pemerintah harus turun dalam hal ini.
Atal memastikan perkara regulasi ini akan tetap ditangani meski permintaannya tak dikabulkan.
"Kalau tidak, saya ada keinginan untuk membuat tim saya juga. Lalu disatukan ke Dewan Pers hasil regulasi yang dibahas. Percayalah, kalau tidak diregulasi maka makin susah," paparnya.
Terkait perkembangan pers, Atal menyebut dalam sepuluh tahun terakhir mendapat tantangan yang makin sulit dan tiap waktu. 
"Membuat produk harus sesuai dengan Undang-Undang dan kode etik, dan kuncinya harus inovatif," jelasnya.
Atal meminta wartawan untuk bisa membuat karya. "Harus dipahami, kita harus buat karya sendiri. Jangan bahagia dengan mengambil karya orang lain," tutupnya.[wahyu]
Lebih baru Lebih lama