Bank Kalsel Gelar RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2020

Bank Kalsel Gelar RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2020

BANJARBARU, MK - Bank Kalsel menggelar kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2019 dan RUPS Luar Biasa (LB) Tahun 2020. 
RUPS kali ini begitu istimewa, mengingat Kantor Akuntan Publik (KAP) telah selesai melakukan auditnya pada tanggal 20 Januari 2020, sehingga pelaksanaan RUPS tahun ini bisa lebih cepat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Kegiatan RUPS Tahunan dan LB yang diselenggarakan pada Senin, 3 Februari 2020 di Grand Dafam Q Hotel Banjarbaru dihadiri oleh seluruh pemegang saham Bank Kalsel baik Gubernur Provinsi Kalsel maupun Walikota dan Bupati dari 13 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalsel.
Seluruh Pemegang Saham pun sepakat menerima Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, Laporan Pertanggungjawaban Direksi, Penunjukan KAP untuk audit Tahun Buku 2020 dan Laporan Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) yang menjadi agenda dałam RUPS Tahunan.
Sementara untuk RUPS LB, seluruh Pemegang Saham juga sepakat menerima laporan permodalan dan pembagian laba/hasil usaha, termasuk dividen, yang disampaikan oleh Direksi Bank Kalsel.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin mengatakan, walau banyak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi global yang tidak menentu, kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel tahun 2019 tetap mampu bertumbuh positif.
"Ini bisa dilihat pertama dari Sisi aset, jika di tahun 2018 lalu kita hanya mampu membukukan Rp13,18 triliun, maka pada tahun 2019 ini naik menjadi Rp13,95 triliun. Jika dipersentasekan ada kenaikan hingga mencapai 5,86 persen per Desember 2019," tegasnya.
Kemudian dari Sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) kinerja pertumbuhannya juga mengalami kenaikan hingga 9,69 persen dari tahun 2018 ke tahun 2019. Jika tahun 2018 lalu DPK hanya mencapai Rp9,99 triliun, maka di tahun 2019 naik menjadi Rp10,96 triliun.
Lalu untuk kredit dan pembiayaan pada tahun 2019 naik hingga Rp10,44 triliun. Padahal di tahun 2018 lalu capaiannya sebesar Rp8,97 Triliun. Artinya ada kenaikan sebesar 16,45 persen.
"Dari pencapaian kredit dan pembiayaan tersebut, kredit produktif yang meliputi Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi menyumbang sekitar 48 persen. lni tentunya sudah sangat baik seiring dengan komitmen Bank Kalsel yang ingin menggeliatkan sektor ekonomi produktif yang ada di Banua," tambahnya.
"Untuk laba (sebelum pajak) yang berhasil dibukukan adalah Rp221 miliar pada tahun 2019 ini. Pencapaian tersebut jauh lebih tinggi 22,9 persen dibanding realisasi tahun 2018 lalu yang hanya mencapai Rp180 miliar,” ungkapnya.
Terkait kebijakan bisnis Bank Kalsel di tahun 2020 untuk bisa mencapai berbagai target yang dicanangkan. Ada dua strategi utama yang akan dilakukan, yakni IT Development dan People Development.
Dengan dua strategi tersebut diharapkan Bank Kalsel mampu meninghatkan kinerja keuangannya, baik itu dalam hal pertumbuhan aset sebesar 7,91 persen, pertumbuhan DPK sebesar 16,56 persen, pertumbuhan kredit sebesar 11 persen dan laba sebesar 11,06 persen.
"Memang jika dilihat tantangan di tahun 2020 kali ini tentu tidak mudah bagi Bank Kalsel untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan. Tapi dengan konsistensi kami untuk terus berbenah kami meyakini target tersebut bisa diwujudkan," tegas Komisaris Utama Bank Kalsel Ary Bastari.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor menambahkan, Bank Kalsel sebagai salah satu badan usaha milik pemerintah daerah diharapkan bisa terus konsisten dalam meningkatkan kinerjanya.
"Persaingan dengan kompetitor tentu tidak bisa dihindarkan. Tapi saya meyakini Bank Kalsel bisa terus menjadi Bank Kebanggaan Masyarakat Banua dan tetap eksis dari zaman ke zaman," tukasnya.
Dengan meningkatnya kinerja, maka diharapkan Bank Kalsel ke depannya terus menjadi andalan Pemerintah Daerah dalam ikut berkontribusi mendorong geliat ekonomi dan pembangunan di Banua agar lebih maju dan mandiri.[mia/adv]
Lebih baru Lebih lama