BANJARMASIN, MK - Kuota test event dikantongi National Paralympic Committee (NPC) Kalimantan Selatan sebanyak 17 paralimpian. Kendati demikian, induk organisasi olahraga difabel Banua ini tetap tak serta merta mengirimkan atlet tanpa seleksi kelayakan.
Alhasil, meski berada di bulan puasa, sejumlah paralimpian yang diproyeksikan mengikuti test event di Jakarta, 26 hingga 29 Juni 2018, terus digenjot kemampuan dan kualitasnya oleh tim seleksi Pembinaan Prestasi (Binpres) NPC Kalsel.
"Kami tak ingin sembarangan dalam mengirim atlet (paralimpian). Jadi meski kuota ada 17, tak mesti semua atlet yang masuk daftar langsung diberangkatkan mengikuti test event," terang Sopian Noor, Wakil Ketua II Bidang Binpres NPC Kalsel, Senin (4/6/2018).
Menurut Sopian, pihaknya tetap menjalankan program tes kelayakan kepada mereka yang masuk daftar test event, termasuk selama bulan Ramadan ini. Kalsel dapat kuota renang delapan paralimpian, kuota atletik tiga paralimpian, dan kuota bulutangkis enam paralimpian.
"Kalau memang dinilai layak tak masalah semua kuota diberangkatkan. Tapi kalau ternyata dinilai tak layak, mungkin hanya beberapa paralimpian saja yang dikirim ke test event," jelas pria berkumis ini.
Sopian mengungkapkan, jika test event ini membuka peluang bagi paralimpian Banua untuk masuk tim ASIAN Para Games (APG) 2018. Sebab paralimpian yang sudah mengikuti Pelatnas APG juga bisa jadi terdegradasi, bila tak menunjukkan kualitas dan berpotensi medali.
"Jadi paralimpian ini nantinya bersaing dengan paralimpian Pelatnas APG di test event. Jadi kalau mampu mengalahkan paralimpian Pelatnas APG, bisa jadi dipercaya menggantikan posisinya di tim Indonesia," paparnya.
Karena itu, NPC Kalsel berharap paralimpian Banua yang mengikuti test event harus benar-benar memanfaatkannya untuk mendapatkan tiket masuk kontingen APG Indonesia. "Jadi mumpung ada kesempatan, semaksimalnya direbut," pungkas Sopian.[ihsan]
