Proyek Jalan TMMD bakal Jadi Jalan Alternatif Mengurai Kemacetan

Proyek Jalan TMMD bakal Jadi Jalan Alternatif Mengurai Kemacetan


foto: Hendro Satria Rakhmatullah

BATULICIN, MK - Proyek pembukaan akses jalan baru di Desa Barokah - Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu yang tengah dikerjakan personel tentara melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) sangat dirasakan masyarakat akan manfaatnya.

Pantas, kerja sosial yang dilakukan personel Kodim 1022/Tnb ini diapresiasi, mengingat akses jalan ini juga bakal menjadi alternatif untuk memecah kemacetan jalan di Bumi Bersujud.

"Kami atas nama pemerintahan Kelurahan Batulicin dan Lurah Batulicin, sangat mengapresiasi dan sangat mendukung program pemerintah yang mana bekerjasama dengan TNI melalui program TMMD-nya," terang Lurah Batulicin, Hendro Satria Rakhmatullah S.Stp, Kamis (12/4/2018).

Menurut Hendro, dengan terbangunnya akses jalan dari Desa Barokah menuju Kelurahan Batulicin, tentunya membuka jalan bagi masyarakat, khususnya Simpang Empat yang mau melewati arah Kecamatan Batulicin.

"Keberadaan jalan ini bisa mengurai kemacetan yang sering terjadi di Jembatan Batulicin. Karena hanya itu akses jalan yang lebih dekat menuju Kecamatan Batulicin, bahkan menuju ke arah Banjarmasin, selain Jalan Lingkar 30 dari arah Desa Sarigadung. Dan tentunya kami sangat berterima kasih," jelasnya.

Jalan akses ini dikerjakan 150 personel Kodim 1022 ini, hingga kini telah mencapai 67 persen dari total jalan sepanjang 3.000 meter dengan lebar 10 meter.

Untuk mewujudkan jalan akses ini, tak sedikit anggota TNI Kodim 1022 yang rela berjemur di bawah terik matahari yang menyengat. Bahkan mereka tampak tak peduli, meski kulit harus terbakar sinar sang surya, demi merealisasikan target pembuatan jalan bagi masyarakat.

Sebelumnya saat membuka program TMMD Ke-101, Dandim 1022/Tnb, Letkol Czi, Andi Setyawan S,Sos mengatakan, personel yang diturunkan tentunya sudah terlatih dan mereka profesional dalam bekerja. "Oleh sebab itu, saya yakin pekerjaan ini akan selesai sebelum waktu yang ditentukan Mei 2018,” imbuhnya.

Setyawan mengungkapkan, pihaknya hanya membukakan jalan, maka apakah harus ada pengerasan lagi atau perlu dibangun jembatan, atau harus diaspal lagi, itu urusan selanjutnya dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.[joni]


Lebih baru Lebih lama