SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), melalui Dinas Sosial (Dinsos), secara agresif melakukan pergeseran paradigma dalam upaya pengentasan kemiskinan. Tak lagi sekadar mengandalkan bantuan sosial (bansos) konsumtif, Dinsos Kaltim kini menargetkan kemandirian ekonomi bagi ribuan penerima manfaat dengan menyuntikkan modal usaha produktif secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak pada Rabu (3/12/2025), menegaskan bahwa dalam dua tahun terakhir, total 2.380 penerima manfaat telah menerima bantuan yang secara spesifik dirancang untuk memutar roda perekonomian mereka. Strategi ini dijalankan sejalan dengan program bansos rutin seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), tetapi dengan fokus yang lebih tajam pada peningkatan pendapatan riil kaum miskin.
"Intervensi berupa modal usaha jauh lebih efektif untuk jangka panjang dibandingkan sekadar memberikan bantuan bersifat konsumtif. Harapannya, bantuan produktif ini menjadi stimulus yang mampu menggerakkan roda perekonomian keluarga, memutus ketergantungan abadi pada pemerintah," ujar Andi.
Komitmen ini terwujud melalui penyaluran modal yang menyentuh berbagai segmen rentan. Pada tahun 2024, Dinsos menyalurkan bantuan permodalan usaha kepada 500 wanita rawan sosial ekonomi, sekaligus memperkuat basis ekonomi kolektif dengan mengucurkan 300 paket modal bagi Kelompok Usaha Bersama (Kube).
Ambisinya meluas pada tahun 2025 dengan menargetkan 1.680 keluarga miskin melalui Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) di berbagai wilayah. Semua intervensi modal ini dititikberatkan untuk mencapai sasaran yang tepat, dengan berbasis pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Andi menekankan bahwa kunci keberhasilan terletak pada perubahan pola pikir penerima. Mereka didorong untuk memanfaatkan modal ini sebagai kegiatan yang menghasilkan keuntungan berputar, alih-alih sekadar dana habis pakai. Melalui skema investasi yang tepat sasaran ini, Pemprov Kaltim menargetkan perbaikan signifikan pada data kemiskinan daerah.
"Harapannya mereka mengalami peningkatan desil kesejahteraan sehingga bisa benar-benar mentas dari garis kemiskinan," tutup Andi, menandaskan tujuan akhir dari strategi pemberdayaan ekonomi yang ambisius ini.[han/adv/diskominfokaltim]
Tags
kaltim
