Dari Marbot ke Tanah Suci, Perjalanan Umrah Gratis Ujud Anto Prayitno

Dari Marbot ke Tanah Suci, Perjalanan Umrah Gratis Ujud Anto Prayitno

UJUD Anto Prayitno saat berada di Tanah Suci.| foto : istimewa

SAMARINDA — Hari itu, senyum tak lepas dari wajah Ujud Anto Prayitno. Marbot Masjid Jami Al Istiqomah Badak 1, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, baru saja kembali dari Tanah Suci. Ia menapaki Mekkah dan Madinah, menjalani ibadah umrah sembilan hari, sebuah pengalaman yang sebelumnya hanya bisa ia impikan.

Berangkat pada 26 Agustus bersama kloter pertama, Ujud menghabiskan empat hari di Mekkah dan tiga hari di Madinah. Semua biaya perjalanan ditanggung pemerintah melalui program GratisPol, mulai dari tiket, akomodasi, konsumsi, hingga kunjungan ziarah. Hanya kebutuhan administrasi seperti vaksin dan paspor, serta biaya menyewa mobil ke Balikpapan yang ia tanggung sendiri.

“Alhamdulillah, saya telah diumrahkan Pak Gubernur lewat program ini. Kalau pakai uang pribadi, mungkin saya tidak akan pernah tahu Mekkah dan Madinah,” ujarnya, mata berbinar, mengenang momen menapaki tempat suci. Ujud, yang telah mengabdi sebagai marbot selama 10 tahun, mengaku perjalanan ini adalah jawaban bagi keterbatasan penghasilannya.

Ia berangkat bersama sang istri, yang menanggung biaya sendiri sekitar Rp35 juta, agar perjalanan lebih aman. Meski biaya pribadi cukup besar, semua kegiatan ibadah dan ziarah selama di Tanah Suci tetap gratis dan difasilitasi travel.

Kabar gembira ini datang setelah pihak Pemprov Kaltim menelponnya. Sebelumnya, ketua masjid sudah memasukkan data Ujud sebagai marbot aktif. “Besok saya juga akan diundang ke Sempaja untuk penyerahan bantuan simbolis. Alhamdulillah, senang sekali,” ujarnya.

Selain pengalaman spiritual, perjalanan ini membawa perubahan besar dalam hidupnya. Sepulang dari Tanah Suci, Ujud berhasil berhenti merokok, kebiasaan yang ia jalani sejak 1983. “Alhamdulillah, pulang dari sana saya berhenti total. Ini benar-benar hadiah yang luar biasa,” katanya.

Ayah tiga anak ini tak lupa menyampaikan salam dan terima kasih kepada Gubernur Kaltim. “Salam hormat untuk Bapak Gubernur. Tidak mungkin saya bisa umrah kalau bukan jalan Allah lewat bantuan pemerintah. Salam saya mewakili para marbot lainnya,” ucapnya haru.

Program umrah gratis untuk marbot dan pengurus masjid ini merupakan bentuk perhatian Pemprov Kaltim bagi para penjaga rumah ibadah yang mengabdikan diri tanpa pamrih. Kisah Ujud menjadi bukti nyata bagaimana program ini mampu membawa kebahagiaan dan perubahan bagi masyarakat kecil.[han911/adv/diskominfokaltim]
Lebih baru Lebih lama