Disbun Kalteng Ajak Santri Jadi Teladan Moral dan Pelopor Kemandirian

Disbun Kalteng Ajak Santri Jadi Teladan Moral dan Pelopor Kemandirian

PALANGKA RAYA — Dalam momentum peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang jatuh pada 22 Oktober, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyerukan pentingnya peran santri sebagai teladan moral, pelopor kemandirian, dan penjaga nilai-nilai kebangsaan. 

Kepala Disbun Kalteng, H. Rizky R. Badjuri, menyampaikan pesan inspiratif tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap peringatan Hari Santri bertema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.”

Rizky menilai, tema Hari Santri tahun ini sejalan dengan semangat pembangunan daerah yang menekankan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan penguatan nilai-nilai keagamaan.

 Ia menegaskan bahwa santri tidak hanya berperan dalam bidang spiritual, tetapi juga memiliki kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan di berbagai sektor, termasuk sektor perkebunan.

“Santri adalah bagian dari pilar kemajuan bangsa. Dengan semangat Hari Santri, mari kita terus menebar nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan kerja keras dalam membangun Kalimantan Tengah yang Maju, Berkah, dan Bermartabat,” ujar Rizky R. Badjuri, Rabu (22/10/2025).

Menurut Rizky, nilai-nilai disiplin, keikhlasan, dan tanggung jawab yang tertanam di lingkungan pesantren sangat relevan dengan etos kerja yang dibutuhkan dalam pengembangan sektor perkebunan.

 Hal ini menjadi dasar penting dalam membentuk sumber daya manusia yang tangguh, jujur, dan berintegritas dalam mengelola potensi alam Kalimantan Tengah.

Dia menjelaskan bahwa santri memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di bidang ekonomi dan sosial.

 Melalui semangat kemandirian dan kerja keras, santri dapat berperan aktif dalam pengembangan wirausaha berbasis perkebunan rakyat yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

“Semangat santri untuk mandiri dan berjuang dari bawah sangat relevan dengan visi pembangunan perkebunan kita. Kemandirian dan kerja keras adalah nilai yang sama-sama dijunjung, baik di pesantren maupun dalam dunia perkebunan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rizky menegaskan bahwa Disbun Kalteng berkomitmen untuk terus mendorong program pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

 Salah satu langkahnya adalah membuka ruang kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan keagamaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal.

“Kolaborasi antara pesantren dan pemerintah daerah menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekonomi umat. Melalui sinergi ini, kita berharap muncul lebih banyak santri yang tidak hanya cakap dalam ilmu agama, tetapi juga unggul dalam wirausaha, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan,” pungkas Rizky.[andre]
Lebih baru Lebih lama