Kesiapsiagaan Tim Penanggulangan Karhutla di Kalteng Terus Dijaga Menjelang Puncak Musim Kemarau

Kesiapsiagaan Tim Penanggulangan Karhutla di Kalteng Terus Dijaga Menjelang Puncak Musim Kemarau

PALANGKA RAYA – Hampir tiga bulan sejak diaktifkannya posko krisis dan 77 pos lapangan (poslap) penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Tengah (Kalteng), semangat serta kesiapsiagaan personel terus dijaga untuk memastikan upaya pencegahan dan penanganan berjalan optimal di tengah potensi bencana yang masih mengancam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib, menegaskan bahwa ketangguhan dan kekompakan tim di lapangan menjadi kunci utama keberhasilan dalam menanggulangi karhutla. 

Ia juga mengapresiasi peran aktif petugas dan relawan, khususnya dari Masyarakat Peduli Api (MPA), yang secara konsisten menjalankan tugas di berbagai titik rawan.

“Tim di lapangan adalah ujung tombak. Kami berkomitmen agar api tidak sampai membesar. Jika ditemukan titik api, harus segera ditangani dan dipadamkan sejak dini,” tegas Toyib saat ditemui, Selasa (9/9/2025).

Menurutnya, kerja keras para personel patut diapresiasi karena hingga saat ini Kalteng berhasil menekan risiko kabut asap yang biasa terjadi setiap tahun.

 Respons cepat dan kesiapsiagaan yang tinggi menjadi faktor utama keberhasilan daerah ini menghindari bencana kebakaran besar.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh personel yang telah bekerja tanpa mengenal lelah. Berkat dedikasi mereka, Kalteng masih aman dari kabut asap,” ujar Toyib.

Lebih lanjut, Toyib menyampaikan bahwa pencapaian ini sejalan dengan misi Gubernur Kalimantan Tengah, yaitu mewujudkan “Kalteng Bebas Kabut Asap 2025.” 

Ia menegaskan misi tersebut tidak bisa tercapai hanya oleh pemerintah, melainkan membutuhkan kolaborasi semua elemen, termasuk pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat.

Strategi penanggulangan karhutla yang diterapkan tidak hanya meliputi patroli darat dan perairan, tetapi juga didukung teknologi modifikasi cuaca yang efektif dalam meningkatkan curah hujan di wilayah rawan kebakaran.

“Modifikasi cuaca merupakan strategi penting untuk mendorong hujan buatan, namun patroli dan pengawasan langsung di lapangan tetap menjadi prioritas utama,” pungkas Ahmad Toyib.[andre/deni]
Lebih baru Lebih lama