BANJARBARU – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berusaha mencetak SDM Pertanian yang unggul dan berdaya saing, dan terus melakukan gebrakan. Selain melalui pelatihan vokasi yang baru-baru ini serentak dilaksanakan diseluruh Indonesia, Kementan mendorong melalui pendidikan vokasi yang juga menjadi kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman senantiasa mengingatkan bahwa survei karakter yang menjadi bagian dari ANBK juga sangat relevan bagi siswa sekolah kejuruan pertanian.
“Karakter seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama tim menjadi modal penting bagi mereka dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, khususnya di sektor pertanian yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan profesional,” pungkasnya.
Idha Widi Arsanti, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) mengemukakan bahwa di era globalisasi dan digitalisasi ini, kompetensi yang diukur melalui ANBK menjadi semakin penting.
“Siswa sekolah kejuruan pertanian tidak hanya dituntut untuk menguasai keterampilan teknis di bidang pertanian, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi yang kuat. Dengan demikian, mereka dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar yang dinamis,” ujarnya.
Di awal Tahun Pelajaran Baru 2025/2026, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) Negeri Banjarbaru kembali menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk tahun 2025
ANBK di SMKPP Negeri Banjabaru yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar Dan Menengah ini digelar selama dua hari sejak Senin - Selasa, 4 hingga 5 Agustus 2025.
Kegiatan asesmen bagi siswa ini digelar di 2 Laboratorium Komputer dan Bahasa di Kampus SMK-PP Negeri Banjarbaru. Asesmen di 2025 ini melibatkan 45 orang peserta dan 5 orang cadangan dari siswa Kelas XI Tahun Pelajaran 2025/2026 SMKPP Negeri Banjarbaru.
Adapun aspek yang dinilai dalam ANBK diantaranya terkait literasi, numerasi, survei karakter dan survey lingkungan belajar. Lebih lanjut literasi dan numerasi merupakan dua komponen utama yang diujikan dalam ANBK.
Kepala SMKPP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan jika pelaksanaan ANBK ini akan memberikan gambaran mengenai sejauh mana sekolah berhasil dalam membekali siswa dengan kompetensi yang dibutuhkan. Selain itu, hasil ini juga akan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan dan pembelajaran yang diberikan," jelasnya.
Melalui ANBK, diharapkan akan lahir generasi muda yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis dan adaptif terhadap perubahan. Inilah yang menjadi kunci sukses dalam membangun sektor pertanian yang maju dan berkelanjutan di masa depan.
Perlu diketahui bahwa ANBK merupakan salah satu instrumen penting dalam mengevaluasi mutu pendidikan di Indonesia, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pembelajaran di setiap sekolah.
Selain itu ANBK ini untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan informasi tertulis, sementara numerasi mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Kedua aspek ini sangat penting dalam dunia pertanian, di mana pengambilan keputusan sering kali didasarkan pada data dan informasi yang yg akurat.[adv]
Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru