BANJARBARU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memaparkan program prioritas tahun 2025 dalam rapat bersama Tenaga Ahli Gubernur, Biro Hukum, Biro Organisasi, dan sejumlah dinas terkait.
Kegiatan ini digelar untuk menyamakan persepsi, mengevaluasi arah kebijakan, sekaligus memperkuat dukungan terhadap agenda pembangunan sektor pertanian di Kalsel.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman, menegaskan bahwa forum tersebut menjadi momentum penting dalam menyelaraskan visi Gubernur dengan pelaksanaan teknis di lapangan.
“Hari ini kami memaparkan program prioritas sektor pertanian bersama Tenaga Ahli Gubernur. Semua diarahkan agar sejalan dengan visi dan kebijakan Bapak Gubernur yang kami dukung penuh,” ujar Syamsir usai rapat, Kamis (10/7/2025).
Beberapa program utama yang ditekankan meliputi cetak sawah baru, optimalisasi lahan, serta penguatan komoditas pangan strategis, khususnya padi dan jagung.
Menurut Syamsir, langkah tersebut menjadi kunci menjaga stabilitas pangan Kalsel, yang saat ini menempati posisi ke-11 sebagai penyangga pangan nasional.
“Kebutuhan pokok harus dijaga. Tahun 2024, produksi padi kita naik signifikan hingga menembus lebih dari 800 ribu ton. Dengan optimalisasi dan cetak sawah baru, Insya Allah produksi akan terus bertambah,” jelasnya.
Ia menambahkan, program pertanian di Kalsel juga sejalan dengan arahan Presiden RI untuk memperkuat swasembada pangan. Dengan dukungan lintas sektor dan pemerintah daerah, produksi pertanian ditargetkan meningkat secara berkelanjutan hingga ke tingkat petani.
“Kami tetap berlari cepat untuk mengejar target sektor pertanian. Ini demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan Kalsel,” tegas Syamsir.
Rapat tersebut menjadi bagian dari perencanaan matang menyongsong tahun 2025 agar pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan semakin terarah, terukur, dan berdampak nyata bagi masyarakat.[adv]