Kalteng Perkuat SDM Lingkungan Lewat Kemitraan Strategis dengan KLHK

Kalteng Perkuat SDM Lingkungan Lewat Kemitraan Strategis dengan KLHK

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kerja sama strategis dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Penandatanganan perjanjian berlangsung di Aula DLH Provinsi Kalteng, Kamis (3/7/2025).

Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan adaptif, terutama dalam menghadapi isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim dan degradasi ekosistem. Fokus utama dari kolaborasi ini adalah penguatan kapasitas SDM lingkungan di semua tingkatan—baik pemerintah provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat umum.

“Kolaborasi ini bukan hanya formalitas, tetapi bagian dari gerakan bersama membangun kesadaran ekologis lintas elemen,” ujar Kepala DLH Provinsi Kalteng, Joni Harta, usai penandatanganan. Ia menegaskan bahwa tantangan lingkungan menuntut SDM yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kepedulian dan visi keberlanjutan jangka panjang.

Lebih lanjut, Joni menyatakan bahwa isu lingkungan yang kompleks seperti krisis iklim, pencemaran, dan kerusakan keanekaragaman hayati hanya bisa diatasi dengan kerja sama lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dinilai penting untuk menciptakan ekosistem kerja yang sinergis dan berorientasi pada hasil nyata di lapangan.

Melalui kemitraan ini, DLH Kalteng menargetkan pengembangan sistem pelatihan, sertifikasi, dan peningkatan kapasitas yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Langkah ini diharapkan mampu mengubah kebijakan pelestarian lingkungan dari sekadar dokumen administratif menjadi tindakan nyata yang menjawab permasalahan riil.

Manfaat kerja sama ini juga dirancang untuk menjangkau berbagai pelaku lingkungan, termasuk petugas pengelolaan sampah, pengawas daerah aliran sungai (DAS), komunitas lingkungan, kalangan pendidik, hingga pelajar. Pemerintah berharap program ini menjadi medium edukasi dan pemberdayaan di seluruh lapisan masyarakat.

“Visi kami adalah menciptakan aparatur yang profesional, pelayanan publik yang berkualitas, dan masyarakat yang aktif menjaga lingkungan di sekitarnya. Kami ingin melahirkan kader-kader lingkungan yang kuat dan adaptif dari Bumi Tambun Bungai ini,” pungkas Joni dengan optimisme.[andre/deni]
Lebih baru Lebih lama