Kalteng Genjot Program Cetak Sawah 2025, Tegas terhadap Penyedia Tak Kompeten

Kalteng Genjot Program Cetak Sawah 2025, Tegas terhadap Penyedia Tak Kompeten

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mengakselerasi pelaksanaan Program Cetak Sawah Tahun 2025 sebagai bagian dari strategi nasional dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan taraf hidup petani lokal. Program ini menjadi prioritas di bawah pengawasan langsung Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng.

Kepala Dinas TPHP Kalteng, Rendy Lesmana, menegaskan bahwa ketepatan waktu dan kesiapan teknis merupakan dua aspek krusial dalam menjamin keberhasilan program. Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Aula Dinas TPHP pada Senin (7/7/2025), yang juga dihadiri tim pengawas swakelola dari berbagai perguruan tinggi dan politeknik luar provinsi, serta 12 perwakilan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian.

Dalam arahannya, Rendy menyampaikan instruksi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang menekankan percepatan pelaksanaan konstruksi di lapangan serta penindakan tegas terhadap penyedia jasa yang tidak memenuhi persyaratan teknis. 

“Penyedia yang tidak memiliki excavator harus segera dilakukan pemutusan kontrak. Sedangkan penyedia dengan kemajuan yang lambat wajib dilakukan addendum kontrak agar pekerjaan bisa dipacu lebih cepat,” tegas Rendy.

Ia juga menyampaikan bahwa setiap bidang lahan yang telah berstatus clear and clean harus segera ditindaklanjuti dengan pengolahan tanah dan penanaman padi. Langkah ini dianggap krusial agar kelangsungan program tidak terganggu oleh hambatan teknis di lapangan.

Selain itu, seluruh tim pengawas diminta untuk lebih aktif dalam pemantauan dan evaluasi lapangan, guna memastikan bahwa setiap tahapan pembangunan sesuai dengan petunjuk teknis dan target waktu yang telah ditetapkan. Kedisiplinan dan akurasi pelaksanaan menjadi indikator penting dalam menilai kinerja mitra kerja.

Menyoal penyedia jasa, Rendy menyebut bahwa mereka yang berhasil menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan dilengkapi peralatan lengkap seperti alat berat, akan diprioritaskan dalam pengajuan kontrak lanjutan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi percepatan proyek di seluruh wilayah Kalteng.

“Target cetak sawah tahun ini di Kalimantan Tengah mencapai 85.740 hektare. Penyedia yang memenuhi syarat teknis akan kami prioritaskan untuk mendapat kontrak tambahan. Ini demi efisiensi dan keberhasilan program yang berdampak langsung ke masyarakat,” pungkas Rendy.[andre/deni]
Lebih baru Lebih lama