WABUP Kapuas, Dodo didampingi Kadisarpustaka H. Suwarno Muriyat dan jajarannya pada ujicoba penggunaan Tanda Tangan Elektronik pada aplikasi Srikandi.| foto : istimewa
KUALA KAPUAS — Komitmen Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam membangun tata kelola pemerintahan yang modern dan efisien kembali ditunjukkan melalui langkah konkret, penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) dalam sistem administrasi kearsipan digital.
Bupati Kapuas, HM Wiyatno SP, dan Wakil Bupati Kapuas, Dodo SP, kini resmi menggunakan TTE dalam aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi atau Srikandi.
Pada Selasa (6/5/2025) siang, Wakil Bupati Dodo hadir langsung di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpustaka) Kapuas, Huma Betang Bukit Ngalangkang, untuk melakukan aktivasi dan pengecekan TTE. Di hadapan jajaran dinas terkait, Dodo menegaskan manfaat nyata dari penerapan teknologi ini.
“Dengan TTE, proses surat-menyurat menjadi lebih cepat, efisien, dan tanpa kertas. Kita tidak lagi terikat ruang dan waktu; dari mana pun, surat bisa ditandatangani dan langsung diteruskan ke tujuannya,” ujar Dodo, menandai pergeseran nyata ke arah birokrasi digital.
Kepala Disarpustaka Kapuas, H. Suwarno Muriyat, menyampaikan bahwa TTE milik Bupati Kapuas telah terdaftar secara sah melalui Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), lembaga yang menjamin keabsahan dan keamanan dokumen digital sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Ia juga menyoroti bahwa transformasi digital ini bukan hal baru bagi Kapuas. Sejak dua tahun terakhir, Kabupaten Kapuas telah mencanangkan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA) dan Korespondensi Bebas Kertas. Tak hanya itu, pelatihan intensif penggunaan Aplikasi Srikandi telah menjangkau hampir seluruh perangkat daerah.
“Baru kemarin (Senin, 5/5/2025), kami melakukan pendampingan dan sosialisasi kepada kepala desa, kepala sekolah dasar dan menengah dari 17 kecamatan. Langkah ini memperkuat pondasi tata kelola kearsipan digital hingga ke tingkat bawah,” ungkapnya.
TTE secara nasional difasilitasi oleh BSrE dan BSSN, sementara koordinasi di daerah dijalankan oleh Diskominfo Santik Kapuas. Disarpustaka Kapuas siap menjadi ujung tombak pengelolaan Srikandi di daerah, sebagai wujud kesiapan menghadapi tuntutan zaman yang serba digital.
Dengan penerapan TTE dan digitalisasi arsip melalui Srikandi Kapuas mengambil langkah progresif menuju birokrasi yang lebih gesit, transparan dan adaptif di era digital.[zulkifli]