Kunker Wantimpres di Kawasan Food Estate Disambut Pj Bupati Pulang Pisau

Kunker Wantimpres di Kawasan Food Estate Disambut Pj Bupati Pulang Pisau

PULANG PISAU - Penjabat Bupati ( Pj) Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani didampingi Ketua DPRD H Ahmad Rifa'i menyambut kunjungan kerja atau kunker Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Dr H Soekarwo, SH, Mhum beserta jajaran.

Kunker Wantimpres tersebut dalam rangka meninjau potensi pertanian yang ada di Kabupaten pulang pisau, khususnya di kawasan lahan food estate yang ada di Desa Sanggang dan Belanti Siam Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau, Selasa (7/5/2024).

"Kami selalu menyambut baik semua program pertanian dari emerintah pusat untuk Kabupaten Pulang Pisau dengan merealisasikan kegiatan pada lahan yang potensial sampai saat ini," kata Pj Bulang Pisau kepada awak media.

Ia menyebut, melihat potensi pertanian yang ada di kabupaten Bumi Handep Hapakat ini, diharapkan dapat menggali peluang demi meningkatkan pengembangan pertanian melalui program pemerintah pusat di daerah.

Menurutnya, dengan kunjungan kerja dari Wantimpres merupakan bentuk nyata Pemerintah Pusat dalam menaruh harapan besar pada Kabupaten Pulang pisau untuk meningkatkan pembangunan pertanian yang eksis dan masih berpotensi.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau  pengembangan Budidaya padi ( ON FARM) mendukung Food Estate khususnya di Kabupaten Pulang Pisau dilaksanakan melalui kegiatan intensifikasi lahan secara bertahap seluas 10.000.Hektar pada tahun 2020. Adapun untuk tahun 2021 seluas 1.135 Hektar dan eksistensifikasi3.878,48 Hektar.

" Untuk hasil produksi padi di Kawasan Food Estate cenderung mengalami peningkatan mulai dari tahun 2021 berkisar 2,29 ton per hektar , 3,36 ton per hektar tahun 2022 dan naik mencapai 3,51 ton per hektar pada tahun 2023"lanjutnya.

Namun semua itu menurut Pj.Bupati tidak terlepas dari kendala  dan keterbatasan yang dihadapi antara lain budidaya pertanian di lahan rawa sangat bergantung sepenuhnya pada sistem tata kelola air ( irigasi) yang mana kondisi irigasi di kawasan Food Estate belum sepenuhnya baik, sehingga berpengaruh pada waktu tanam yang tidak bisa serempak yang akhirnya berdampak pada kerentanan organisme pengganggu tanaman ( OPT).
 
Selain itu keterbatasan Sumberdaya Manusia (SDM) petani Penggarapdan kelembagaan korporasi petani yang belum sepenuhnya terbentuk juga berpengaruh terhadap aktivitas budidaya tanam, pengelolaan hasil panen,sehingga peningkatan nilai tambah petani di Kawasan Food estate serta jaminan keberlanjutan ke arah kemandirian.

"Selain itu kesiapan off taker juga belum sepenuhnya berjalan, keterbatasan anggaran pemerintah berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan secara menyeluruh" ungkapnya.

Dengan adanya pertemuan dengan Wantimpres tersebut dirinya berharap dapat mencari solusi untuk mengatasi kendala yang sedang dihadapi sehingga dapat memacu dan merealisasikan target  kegiatan pembangunan pertanian dari sektor hulu sampai dengan sektor hilir di Kabupaten Pulang Pisau, demi peningkatan kesejahteraan para petani dan kemajuan daerah di masa yang akan datang. 

Tampak hadir pada acara tersebut antara lain, Kepala Dinas TPHP Propinsi Kalimantan Tengah,FKPD Kabupaten Pulang Pisau, Sekda Kabupaten Pulang Pisau,Staf Ahli Bupati, Asisten,Kepala SOPD,Kepala Balai wilayah Sungai Kalimantan II, Kepala BPS Pulang Pisau, Kakankemenag Pulang pisau,Kepala Perum Bulog Cabang Kuala Kapuas,Pimpinan PT Pupuk Indonesia,Pabung 1011/KLK,beserta Pengurus Apdesi tingkat kecamatan.[rilis/manan]

Lebih baru Lebih lama