Terpantau 60 Hotspot, Kabupaten Kapuas Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Terpantau 60 Hotspot, Kabupaten Kapuas Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

KEPALA BPBD Kapuas, Panahatan Sinaga SH.| foto : zulkifli 

KUALA KAPUAS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas, Kalimantan Tengah, telah melakukan langkah-langkah antisipasi dini penanganan dan pencegahan ancaman bencana Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah itu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggukangan Bencana Daerah (BPBD), Panahatan Sinaga SH menyebut sebagaimana data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dsn Geofisika (BMKG) Kalteng, dimulai bulan Juni 2023 ini merupakan puncak dari musim kemarau, selain itu juga diprediksi adanya fenomena el-nino dari awal Juni hingga September 2023 yang menyebabkan dampak musim kemarau tahun ini menjadi lebih kering.

"Kami informasikan bahwa Kabupaten Kapuas saat ini sudah status siaga darurat. Dengan dikeluarkannya siaga darurat ini kami mengharapkan seluruh lapisan masyarakat supaya berhati-hati, tidak sembarangan membakar lahan, sampah atau membuang puntung rokok. Kita berusaha menghindari terjadinya karhutla," kata Panahatan Sinaga, usai Rakor pencegahan dan pengendalian Karhutla di aula Beppelitbangda Kuala Kapuas, Kamis (8/6/2023).

Ia menuturkan, sampai Juni 2023 ini sudah terpantau puluhan titik panas atau hotspot di wilayah Kapuas.

"Kita sudah terpantau akumulasi hotspot ada 60 titik dan ini sudah ditindaklanjuti dicek ke lapangan bagaimana tingkat confidensia atau kepercayaannya terus selama ini yang sudah kita tangani sudah 2 kali karhutla dengan jumlah 22 hektare," ujarnya.

Menghadapi kondisi ini diharapkan harus betul- betul bersama-sama bergandengan tangan, mengedukasikan kepada masyarakat supaya terhindar dari bencana Karhutla.

"Yang diprediksi semakin ekstrem diperkirakan  bulan Juni 2023 sampai dengan desarian II di September 2023 dan puncak ekstremnya berada pada bulan Agustus dan desarian II bulan September. Nah ini informasi yang perlu kita pahami bersama," tandasnya.

"Terima kasih atas sinergitas antara TNI, Polri, masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, PBS dan relawan, mari kita bergandengan tangan menghadapi Kapuas supaya terhindar dari karhutla," imbau Panahatan.

Lanjutnya dalam pekan ini akan didirikan 
Posko lapang dan Posko induk Kathutla, serta kembali digelar apel gelar pasukan dan peralatan  siaga darurat Karhutla.[zulkifli]
Lebih baru Lebih lama