Ribuan Warga Muhammadiyah di Kapuas Gelar Salat Ied di Stadion Panunjung Tarung

Ribuan Warga Muhammadiyah di Kapuas Gelar Salat Ied di Stadion Panunjung Tarung

PELAKSANAAN Salat Ied warga Muhammadiyah di Kabupaten Kapuas.| foto : istimewa

KUALA KAPUAS - Ribuan warga Kuala Kapuas terutama jamaah Muhammadiyah Jumat pagi (21/4/2023) menggelar Salat Idul Fitri yang dipusatkan di kawasan komplek Stadion Panunjung Tarung, Jalan Maluku Kabupaten Kapuas, Kalteng.

Salat Ied dipimpin Drs H Masrani selaku imam salat, H Masrani sendiri merupakan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kapuas Surabaya.

Salat Ied diikuti oleh ribuan jamaah warga Kota Kapuas  terutama perkumpulan jamaah Muhammadiyah yang merayakan Idul Fitri yang telah ditetapkan jauh hari lalu.

Setelah Salat Ied, dilanjutkan ceramah Idul Fitri yang disampaikan Dr. Mazrur, MPD beliau merupakan pengurus PD 
Muhammadiyah Provinsi Kalteng.

"Mari kita selalu memanjatkan puji dan syukur kehadhirat Illahirabbi atas limpahan nikmat, iman, kesehatan dan umur panjang sehingga kita dapat menemui hari kemenangan yaitu Idul Fitri 1444 Hijriah," kata  Dr. Mazrur dalam khutbahnya.

Dilanjutkannya, bahwa kita patut bersyukur karena telah diberi kesempatan melewati bulan ramadan  dengan melaksanakan ibadah puasa dan ibadah lainnya hingga satu bulan penuh.

"Semoga ibadah kita diterima Allah SWT dan mendapatkan derajat muttaqin dan kembali menjadi fithri," ucapnya.

Beliau memaparkan manusia memiliki dua macam dorongan dalam dirinya, yaitu dorongan hidayah ke arah yang kebenaran dan kebaikan, dan dorongan hawa nafsu kepada kebatilan dan keburukan.

Maka lanjut Dr Mazrur, problema mendasar yang dihadapi manusia adalah yang problema ambivalensi diri, yakni problema dua kecenderungan yang bertentangan sehingga manusia sering berada di persimpangan jalan kehidupan kebenaran dan kebaikan dengan kebathilan dan keburukan.

Oleh karena itu kata Dia, dalam puasa kita dilatih untuk Imsak, yaitu melatih manusia berkemampuan mengatasi problema ambivalensi diri dengan memenangkan kecenderungan positif atas kecenderungan negatif. 

Keberhasilan seorang manusia mengatasi problema ini akan membawa dia kepada fitrah kemanusiaan sejati, yaitu kepribadian paripurna yang penuh dihiasi oleh budi mulia.

Sebaliknya, kegagalannya akan mendorong manusia terjatuh ketitik nadir dari kemanusiaanya, yaitu ketika diri menjadi hina karena diliputi oleh segala dosa dan nista. Puasa (ramadhan) merupakan ibadah untuk melakukan penguatan (revitalisasi iman), penguatan spiritual, penguatan kemanusiaan agar kita bisa meraih derajat yang paling mulia, yaitu takwa/terpelihara. 

Bulan ramadhan adalah bulan pembebasan. Pembebasan diri dari syirik, dari cengkeraman hawa nafsu, dari dengki, dari kesombongan, dari kesewenang-wenangan, dan berbagai ketidakjujuran.

Jadi puasa dengan segala rangkaian merupakan usaha dan proses penguatan kualitas kemanusiaan seorang muslim agar tetap memiliki martabat yang tinggi dan kekuatan untuk menghadapi godaan dan tantangan hidup. 

Setiap tahun seorang mukmin harus melakukan penguatan kemanusiaan, melakukan revitalisasi kemanusiaan dan pembebasan  diri dari egoisme, kerakusan dan kemusyrikan paling sedikit satu bulan dalam setahun. 

Sementara itu ribuan jamaah tampak khidmat menyimak uraian khutbah yang disampaikan khatib pada salat Ied teresbut.[zulkifli]

Lebih baru Lebih lama