Uji Publik Buku Sejarah Suku Dayak Maanyan dan Barito Timur Sebelum Diterbitkan

Uji Publik Buku Sejarah Suku Dayak Maanyan dan Barito Timur Sebelum Diterbitkan

YANDI (tengah/kemeja biru), foto bersama usai uji publik buku Sejarah Suku Dayak Maanyan dan Barito Timur.| foto : siti

TAMIANG LAYANG - Yandi, seorang penulis buku "Sejarah Suku Dayak Maanyan dan Barito Timur" mengundang para tokoh yang banyak mengetahui tentang Dayak Maanyan dan terbentuknya Kabupaten Barito Timur (Bartim) Provinsi Kalimantan Tengah, Minggu (14/8/2022).

Yandi menguraikan, dirinya mengundang para tokoh itu sebagai bentuk uji publik sebelum buku tersebut diterbitkan.

Dikatakan, tujuan pemisah buku tersebut karena saat ini memang belum ada buku yang menjelaskan atau menceritakan tentang sejarah suku Dayak Maanyan dan berdirinya Kabupaten Bartim.

"Saya berharap dengan terbitnya buku ini nantinya dapat menjadi buku yang menjelaskan tentang sejarah Dayak Maanyan dan Kabupaten Barito Timur, sehingga nantinya dapat diketahui semua kalangan, terlebih anak muda dan yang mempunyai darah atau keturunan Dayak Maanyan serta warga Barito Timur," ungkapnya kepada awak usai kegiatan tersebut.

Dirinya pun berharap, buku tersebut nantinya bisa menjadi muatan lokal di sekolah tingkat pertama dan tinggat atas yang ada di Bartim yang bertujuan dapat memberikan wawasan bagi pelajar atau kalangan remaja setempat.

"Tentu saja buku ini masih ada kekurangan, oleh karena itu kita mengadakan diskusi dan uji publik untuk mengoreksi, yang mana perlu diperbaiki dan menambahkan apa kekurangannya," tukas warga Tamiang Layang ini.

Hadir pada kegiatan tersebut, diantaranya tokoh Bartim, T Badowo, Marinus, Badi R Udek dan Setiawan sebagi penguji. 

Sementara itu, Badowo salah satu pendiri Bartim menyampaikan langsung penjelasan dan masukannya, baik mengenai sejarah Dayak Maanyan maupun keterlibatannya dalam pembentukan Kabupaten Bartim.

"Saya sangat mendukung penulisan buku ini, makanya saya memberikan bahan dan masukan kepada saudara Yandi ini," imbuhnya.

Ia berharap, dengan terbitnya buku tersebut nantinya akan menjadi buku referensi yang tepat. Karena, tambahnya, sejauh ini memang belum ada buku yang menulis tentang sejarah suku Dayak Maanyan dan Bartim ini. 

"Kami sebagai pendiri Kabupaten Barito Timur tidak gila hormat dan minta dihargai. Kami berjarap, Kabupaten Barito Timur yang sudah berusia 20 tahun ini bisa semakin maju," tandasnya.[siti]


Lebih baru Lebih lama