Kementan Latih Petani Kahayan Kuala Mengenal Organisme Pengganggu Tanaman

Kementan Latih Petani Kahayan Kuala Mengenal Organisme Pengganggu Tanaman

KEGIATAN Bimtek menjadi program Kementan dalam meningkatkan produktivitas pertanian.| foto : smkpp

PULANG PISAU - Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi petani dan penyuluh terus di lakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). 

Bimtek tersebut sejalan dengan seruan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo di mana penyuluh andal akan meningkatkan produktivitas pertanian, lantaran peran pentingnya mendampingi dan mengawal petani. 

"Masyarakat harus bersyukur karena Indonesia tetap mampu menjaga ketahanan pangan dalam negeri di saat banyak negara menguras devisa demi mengimpor bahan pangan selama pandemi," katanya. 

Hal itu digarisbawahi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh. 

Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural. 

"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi Nursyamsi. 

Bimtek bagi petani dan penyuluh yang berorientasi pada regenerasi petani, kali ini digelar di wilayah Desa Bahaur, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, lebih tepatnya BPP Kahayan Kuala yang dimulai Rabu (9/3/2022). 

Selama 2 hari pertani diberi pelatihan tentang Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), yang kali ini diberikan oleh penyuluh dari Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah, Sandis Wahyu Prasetyo. 

Pada sambutan pembukaan, Rohmadi mewakili Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, menjelaskan, Bimtek ini untuk mengenalkan cara pengendalian OPT sesuai permintaan rekan di sini.

"Dan semoga memberikan solusi petani dan penyuluh," harapnya. 

Di kesempatan ini terdapat 25 peserta yang terdiri dari petani dan penyuluh, dimana mendapatkan materi baik teori dan praktik berupa Identifikasi OPT dan musuh alami, Pengendalian OPT di lahan rawa, Teknik pengenalan OPT. 

Salah satu penyuluh dan juga Koordinator BPP Kecamatan Kahayan Kuala, Supriyono, di kesempatan itu mengatakan, "Mari kita sama-sama belajar tentang OPT, nanti kita identifikasi dan dapat diterapkan di lapangan, sehingga berdampak pada produksi kita meningkat," terangnya saat pembukaan. 

Salah satu peserta, yaitu Suparlan, petani dari Kelompok Tani Handap Hapakat sangat terbantu dari Bimtek ini, karena mendapatkan ilmu terkait Organisme Pengganggu Tanaman. 

Di tempat terpisah, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru menjelaskan bahwa Bimtek ini merupakan kegiatan Desa Mitra, sebagai bentuk dukungan SMK-PP Negeri Banjarbaru dalam mendukung kawasan FE di Kalimantan Tengah.[advertorial]

Penulis : Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru


Lebih baru Lebih lama