Diseret Buaya, Pekerja Kayu Hilang di Sungai Sebangau

Diseret Buaya, Pekerja Kayu Hilang di Sungai Sebangau

TIM Gabungan saat berada di lokasi awal hilangnya korban yang diduga diseret buaya di Sungai di wilayah Desa Paduran Sebangau.| foto : bahtiar

PULANG PISAU - Seorang pria yang berinisial Su (17), dikabarkan hilang di Sungai Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Kamis 13 Januari 2022 sekitar pukul 15.00 WIB. 

Pemuda tersebut diketahui warga Murung Raya RT 03, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) itu, hilang akibat diterkam dan diseret buaya saat menyelam di aliran sungai Sebangau yang tidak jauh dari tempat korban bekerja. 

Peristiwa nahas tersebut terjadi tidak jauh dari lokasi dimana pada tahun 2021 lalu, warga Desa Paduran Sebangau menjadi korban keganasan buaya Sebangau hingga ditemukan potongan bagian tubuh korban, yakni salah satu kaki dengan 32 gigitan.

Saat dikonformasi sejumlah awak media via telepon selulernya, Jumat (14/1/2022), Kades Paduran Sebangau, Bahtiar membenarkan bahwa serangan buaya kembali memakan korban di lokasi bansaw yang beroperasi di pinggiran sungai Sebangau, tepatnya di RT 05 Desa Paduran Sebangau. 

"Iya benar, dari keterangan rekan korban yang langsung menyaksikan di lokasi kejadian diseret buaya saat menyelam dipinggiran sungai Sebangau untuk mengangkat kayu galam kepermukaan air. Tapi, korban tidak muncul-muncul dan tiba-tiba langsung terlihat seekor buaya menyeret tubuh korban," kata kades saat dikonfirmasi. 

Ditanya warga mana, Kades Bahtiar menyebutkan bahwa korban bukan warga asli Desa yang dirinya pimpin alias warga pendatang. 

Mendapat informasi tersebut, lanjut kades, pihaknya bersama tim gabungan terus berupaya mencari korban. Sebab, kata Bahtiar, dari keterangan warga yang juga saksi kejadian tersebut melihat tubuh korban diseret buaya menuju ke arah muara sungai Sampang.

"Bahkan saat disisir, para saksi melihat tubuh korban dibawa oleh 2 ekor buaya. Saat didekati buaya langsung tenggelam bersama tubuh korban, dan sampai saat ini korban masih belum ditemukan. Namun, tim gabungan terus melakukan penyisiran untuk mencari korban," tuturnya mengungkapkan. 

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak BKSDA Kalteng untuk melakukan pencairan dengan membuat perangkap. Atas kejadian ini, kami kembali mengimbau warga, khususnya warga Sebangau Kuala agar terus waspada saat beraktivitas di bantaran sungai," tutupnya. 

Terpisah, dari keterangan pihak kepolisian setempat, dalam hal ini Polsek Sebangau Kuala, Polres Pulang Pisau, Polda Kalteng menyampaikan poin kronologisnya. 

Di mana saat itu, tepatnya di depan bansaw milik H Adus di DAS Sebangau Muara Sampang Desa Paduran Sebangau, ada 4 orang karyawan, yakni Wandi, Fauzi, Amin dan Su (korban). 

Keempat karyawan atau pekerjaan bansaw tersebut berada didalam Sungai DAS Sebangau untuk menaikan kayu galam ke atas lokdek untuk memasang tali, guna menaikan galam yang posisinya berada dibawah sungai. 

"Tiba-tiba buaya sepanjang 5 meter warna hitam langsung menerkam korban Su dari belakang dan menyeret korban ketengah sungai DAS Sebangau. Kemudian warga langsung melakukan penyisiran untuk pencarian korban dengan mengunakan kelotok dan alkon," terang Iptu Suwanto kepada awak media, Jumat (14/1/2022). 

Tindakan yang dilakukan kepolisian, tambah Kapolsek, pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian untuk oleh TKP, mencatat para saksi dan korban, dan melalukna penyelidikan lebih lanjut. 

"Sebagai tambahan lagi, dalam peristiwa ini korban masih dalam pencarian oleh Polsek Sebangau Kuala, Babinsa Sebangau bersama warga Desa Paduran Sebangau dan sekitarnya," kata Kapolsek cukup singkat.[manan]
Lebih baru Lebih lama