KOTABARU, MK - Usai Rapat Paripurna, Senin (6/12/2021), Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Muhklis menyampaikan bahwa penerimaan Dana Intensif Daerah (DID) Kotabaru tahun 2022 merosot turun.
Tahun sebelumnya penerimaan DID sebesar Rp35 milliar, sementara untuk tahun 2022 hanya sebesar Rp1,5 milliar.
Syairi menerangkan penurunan penerimaan DID terjadi di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan, dengan penurunan yang sangat besar sekitar Rp34 milliar.
Selain DID, lanjutnya, Dana Alokasi Umum (DAU) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) juga mengalami penurunan. DAK fisik sekitar Rp13 miliar, dan DAK penugasan Rp13 miliar.
Selain DAK!lainnya, ada di beberapa SKPD, yang beberapa hari lalu usai melakukan Rapat Paripurna Pengesahan APBD.
Untuk pemerintah daerah selaku pihak teknis yang melaksanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pihaknya di DPRD akan melakukan pengawasan, terutama dalam pekerjaan proyek-proyek besar.
"Ini agar segera untuk melakukan persiapan dokumen pelelangan, supaya lelang tersebut lebih cepat dan perencanaannya juga harus matang. Jangan sampai perencanaan itu tidak matang sehingga nantinya banyak perubahan-perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan," paparnya.
Hal tersebut, sambungnya, nantinya menjadi penghambat pekerjaan. Ia juga berharap kepada dinas teknis agar dapat mempersiapkan itu semuanya.
"Ini sangat mendukung asistensi perekonomian dan pembangunan Kotabaru untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang tidak selesai sesuai dengan kontrak, karena ada beberapa yang harus perpanjangan kontrak," pungkas Syairi.[zainuddin]
