Kader Udara Bersih Indonesia (KUBI) Kolaborasi dengan Duta Petani Milenial - Andalan (DPM-DPA)

Kader Udara Bersih Indonesia (KUBI) Kolaborasi dengan Duta Petani Milenial - Andalan (DPM-DPA)

AWAL keprihatinan kasus bencana asap, yang sejak tahun 2010-2020 frekuensinya makin meningkat , tentu akan menjadi permasalahan kesehatan, lingkungan, sosial, yang akhirnya mengganggu ekonomi baik regional maupun nasional.

Ini seperti diungkapkan Budiono, Widyaiswara BBPP Binuang.

FIELD (Farmer’s Initiatives for Ecological Livelihoods, and Democracy) adalah sebuah Organisasi Non Pemerintah yang mendukung masyarakat melalui pendidikan pemberdayaan.

Para kader KUBI mitra FIELD senantiasa melakukan kegiatan prefentiv dan pengendalian kebakaran secara mandiri dan gotong royong semua elemen masyarakat, aparatur terkait dan pihak swasta secara terpadu. 

Yayasan FIELD secara umum bergerak di bidang Pertanian, Lingkungan Hidup, Kehutanan, Ekonomi, Pendidikan, Kebencanaan, Kesehatan, Air Bersih, Sanitasi, dan Sosial melalui kegiatan pelatihan, pendampingan, Sekolah Lapangan, dan advokasi yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat.

Dalam rangka mendukung dan ikut berpatisipasi aktif dalam Program Pemerintah, sesuai arahan Bapak Presiden RI, Joko Widodo pada tanggal 22 Februari 2021 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, asap, kabut, dan polusi udara dari pembakaran hutan dan lahan, maka Yayasan FIELD mengembangkan Program Udara Bersih Indonesia. 

"Ini dalam upaya untuk mengurangi resiko perubahan iklim dan pembakaran lahan pertanian," jelas Heru Setyoko selaku Direktur Eksekutif FIELD Indonesia.

Menindaklanjuti Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia  (MP3EI), Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan kolaborasi antara KUBI dan DPM-DPA di lapangan, sehingga outcome dan impact kegiatan Udara Bersih Indonesia dapat ditingkatkan, diperluas, dikembangkan dan dipadukan dengan program/kegiatan teknis dan pengembangan SDM Pertanian.  

Harapannya terwujud peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, khususnya petani di lahan kering atau lahan tadah hujan.

Kegiatan ini tentu akan mendukung program Kementan yang telah dicanangkan Menteri Pertanian, DR Syahrul Yasin Limpo.  

"Program utama peningkatan kesejahteraan petani, Swasembada Pangan (diversifikasi komoditas dan usaha pangan/pertanian), dengan penguatan jejaring Ekspor agar meningkat tiga kali lipat tahun 2024 dalam kelembagaan KOSTRATANI," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Jakarta.

"Melalui aplikasi peta potensi ekspor dan IMACE (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export," imbuhnya. 

Milenial pada tahun 2024 diharapkan menjadi motivator dan fasilitator bagi petani dan masyarakat disekitarnya untuk membangun sistem pertanian yang maju, modern dan mandiri. 

Kepala BPPSDMP, Prof Dedy Nursyamsi M.Agr tentu akan menambah energi positif dalam mendukung program Kementerian Pertanian RI. dengan menguatkan informasi melalui pelatihan kepada para petani milenial yang kritis dan inovatif.

Dr Ir Yulia Asni Kurniawati, Kepala BBPP Binuang mengatakan, kolaborasi KUBI-DPM-DPA akan menjadi energi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani; swasembada pangan, ekspor non migas akan menjadi gerakan gerakan sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan hidup. 

"Tentu upaya ini akan makin memantapkan dan mewujudkan  sektor pertanian sebagai penegak pondasi prekonomian di era pandemi Covid-19 menunjukkan pertumbuhan positif dibanding sebelum pandemik sebesar 12.93%," pungkasnya.[adv]


Lebih baru Lebih lama