Anggota DPRD Kapuas Ini Harapkan Atensi Pemerintah Kepada Petani Terdampak Banjir Rob

Anggota DPRD Kapuas Ini Harapkan Atensi Pemerintah Kepada Petani Terdampak Banjir Rob

ANGGOTA DPRD Kapuas Noni Ernirawati, di Kantor dewan Kapuas beberapa waktu lalu.| foto : istimewa

KUALA KAPUAS - Pasca banjir rob dan air pasang yang terjadi baru-baru ini, khususnya di beberapa wilayah di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, berdampak pada sektor pertanian.

Akibat banjir sejumlah lahan pertanian dan perkebunan terendam bahkan gagal tanam padi pada musim tanam kali ini, hal tersebut menjadi perhatian kalangan wakil rakyat di DPRD Kabupaten Kapuas.

"Kita harapkan ada perhatian dari pemerintah daerah melalui dinas teknisnya atas kondisi  pasca banjir rob," kata Anggota DPRD Kapuas, Noni Ermirawati, Rabu (15/12/2021) melalui pesan aplikasi.

Menurut srikandi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, informasi yang diterima dari para petani di wilayah Kapuas Timur dan Kecamatan Kapuas Kuala, kondisi lahan tergenang berakibat para petani gagal tanam di Okmar (Oktober-Maret).

Atas kondisi itu diharapkan pemerintah  hadir meringankan beban para petani, semisal memberikan bantuan bibit dan saprodi kepada petani yang terdampak.

"Sebab kondisi saat ini tentunya membuat para petani kita harus mengalami kerugian akibat dampak lahan tergenang apakah bantuan berupa bibit dan lainnya," kata Dia.

Apalagi menurut wakil rakyat dari Dapil V ini, imbas pandemi Covid-19 perekonomian masyarakat cukup terpuruk ditambah lagi dengan adanya banjir, sehingga bantuan dari pemerintah daerah akan mengurangi beban para petani, sehingga sektor pertanian tetap berjalan.

Ia juga minta Dinas Pertanian setempat untuk memetakan luasan dan wilayah mana saja yang terdampak banjir dan genangan serta wilayah mana saja yang rawan banjir, sehingga ke depan bisa diambil langkah-langkah antisipasi dan mitigasi agar sektor pertanian tetap terus berjalan.

Sebelumnya, Muhaimin, salah satu petani asal Desa Lupak, Kecamatan Kapuas Kuala, menuturkan, kondisi lahan di daerahnya sempat terendam.

"Penangkaran sementara tertunda, belum bisa  tanam karna kondisi air pasang besar," ungkapnya.

Kondisi tersebut membuat petani setempat merugi. Kerusakan tanaman pertanian dan perkebunan di wilayah itu hampir merata.

"Selain gagal tanam dampak lahan terendam juga mengakibatkan rusaknya bibit atau benih," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Suhardi, Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Kapuas Timur.

"Saat air pasang lahan terendam, tak hanya lahan pertanian tapi juga lahan sayur-sayuran," ujarnya.[zulkifli]


Lebih baru Lebih lama