Mangkrak, Bangunan Wisata Kuliner Disesalkan BPD Mantaren II

Mangkrak, Bangunan Wisata Kuliner Disesalkan BPD Mantaren II

PULANG PISAU, MK - Sejumlah bangunan di Desa Mantaren II, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, tepatnya berlokasi Jalan Pacitan Rey 7 RT 04, mangkrak alias terbengkalai. 

Pasalnya, hingga tahun 2021 ini bangunan yang dibangun oleh Pemdes Mantaren II yang bersumber dari dana desa (DD) pada tahun 2020 lalu belum difungsikan sehingga tidak ada aktivitas  apapun di lokasi tersebut. 

Padahal, bangunan dimaksud peruntukannya pun jelas sebagai pusat wisata kuliner, dalam mempromosikan olahan asli warga desa setempat.

Melihat kondisi itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mantaren II, angkat bicara. Dimana, pihaknya  menyesalkan bangunan wisata kuliner di Mantaren II hingga saat ini belum saja difungsikan. 

"Kalau tidak difungsikan maka terkesan mubazir, karena bangunan wisata kuliner itu bersumber (DD) tahun anggaran 2020 lalu. Saya pun prihatin melihat kondisinya yang saat ini banyak ditumbuhi rerumputan liar," kata Ketua BPD Desa Mantaren II, Suyono melalui pesan WhatsApp kepada sejumlah awak media Selasa (9/11/2021).

Dia mengakui, pembangunan wisata kuliner di Desa Mantaren II itu masih belum di era nya menjabat sebagai Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, sehingga pihaknya begitu paham masalah teknisnya.

Pun demikian, kata Suyono, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan kami review ulang dan mempertanyakan kenapa tidak di fungsikan.

"Kami berharap agar sejumlah bangunan tersebut segera difungsikan, sehingga nantinya dapat menarik minat warga untuk mengunjungi lokasi wisata kuliner tersebut. Sebab, sampai saat ini belum terlihat asas manfaatnya bagi masyarakat desa kami," tuturnya menegaskan.

Sementara perlu diketahui, bangunan yang ada bersumber dari dana desa (DD) tersebut menghabiskan anggaran cukup fantastis. 

Sejumlah bangunan yang tampak terbengkalai itu, terdiri dari lapak atau los pasar dengan anggaran kurang lebih Rp 58 juta.

Selain itu, juga ada bangunan 3 buah gazebo dengan nilai Rp 41 juta lebih, dan khusus rumah makan total dana pembangunan menghabiskan anggaran DD kurang lebih Rp 300 juta (secara bertahap), dan pada 2020 lalu rumah makan tersebut di bangun sebesar dengan nilai Rp 179 juta lebih.

Dikonfirmasi awak media melalui via telepon, aparatur desa terkait dalam hal ini baik kades, sekdes dan bendahara Mantaren II, masih belum memberikan  keterangan kapan wisata kuliner tersebut difungsikan.[manan]


Lebih baru Lebih lama