Evaluasi Dampak Pelatihan, Kapuslatan Kementan: Mengukur Kesejahteraan Petani Pasca Program Food Estate

Evaluasi Dampak Pelatihan, Kapuslatan Kementan: Mengukur Kesejahteraan Petani Pasca Program Food Estate

PUSAT Pelatihan Pertanian (Puslatan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mendukung penuh Program Food Estate yang dipusatkan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yakni Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau. 

Hal ini tampak dari pernyataan Kepala Puslatan Kementan, Dr Ir Leli Nuryati M.Sc dalam keterangannya saat diwawancarai tim Penyelenggara Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang via WhatsApp Massangger. 

Leli mengatakan, Evaluasi pasca pelatihan di lokasi Food Estate (FE) Kalteng sangat penting, mengingat program FE berbasis korporasi tersebut merupakan program super prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi dalam rangka mendukung Ketahanan Pangan Nasional. 

"Pelatihan bagi penyuluh dan petani merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Kementan melalui BPPSDMP untuk mendorong pemberdayaan penyuluh dan petani dalam pengembangan kelembagaan ekonomi petani di lokasi FE ," papar Leli. 

Menurutnya, keberlanjutan FE Kalteng salah satunya ditentukan oleh peran pendampingan dan pengawalan penyuluh di lapangan kepada petani. Oleh karena itu, hasil evaluasi pasca pelatihan tidak hanya untuk mengetahui sejauh mana penerapan materi pelatihan di lapangan.

"Namun lebih jauh lagi untuk mengetahui dampak dan manfaatnya terhadap peningkatan produkivitas, produksi dan ketersediaan pangan, dan juga yang terpenting adalah kesejahteraan petani di FE Kalteng, menjadi meningkat," jelas Leli. 

Dalam hal ini, Puslatan menggandeng Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dalam melakukan rangkaian proses evaluasi dengan metode skala guttman level IV.

Kegiatan Evaluasi dilaksanakan pada tanggal 10 November 2021 di masing-masing kecamatan yang sebelumnya menyelenggarakan pelatihan. 

Kepala BBPP Binuang, Dr IrYulia Asni Kurniawati M.Si dalam kesempatan terpisah mengatakan, Evaluasi Pelatihan memberikan bukti bahwa pelatihan yang diselenggarakan sedikit demi sedikit.

"Pelatihan yang diselenggarakan sedikit demi sedikit terlihat mulai memberi dampak terhadap peningkatan produktivitas petani, nilai tambah petani, luas tanam, serta korporasi milik petani," ungkapnya. 

Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan, pelatihan harus tetap produktif menghasilkan SDM pertanian yang professional, berdaya saing dan berjiwa wirausaha tinggi. 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian. 

“Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” ujar SYL.[toni/irfan/adv]


Lebih baru Lebih lama