Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di Kalsel, Kapan Zona Hijau?

Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di Kalsel, Kapan Zona Hijau?

PENAMBAHAN kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan (Prov Kalsel) pada Rabu 8 September 2021, dilansir dari laman website corona.kalselprov.go.id, yaitu sebanyak 165 orang. 

Penambahan tersebut berasal dari Kota Banjarmasin 28 orang, Barito Kuala 8 orang, Kota Banjarbaru 20 orang, Banjar 13 orang, Tabalong 5 orang, Hulu Sungai Tengah 19 orang, Hulu Sungai Utara 10 orang, Hulu Sungai Selatan 3 orang, Balangan 3 orang,Tapin 18 orang, Tanah Laut 23 orang, Tanah Bumbu 8 orang, dan Kotabaru 7 orang.

Pasien Covid-19 Prov Kalsel yang dilaporkan sembuh sebanyak 60 orang, berasal dari Karantina Barito Kuala 15 orang, Karantina Kota Banjarbaru 2 orang, Karantina Tabalong 4 orang, Karantina Hulu Sungai Tengah 17 orang, Karantina Hulu Sungai Utara 4 orang, Karantina Hulu Sungai Selatan 5 orang, Karantina Tanah Laut 11 orang, dan Karantina Kotabaru 2 orang. 

Pasien Covid-19 Prov Kalsel yang dilaporkan meninggal sebanyak 4 orang, berasal dari Barito Kuala 1 orang (8 September), Tabalong 1 orang (7 September), Hulu Sungai Selatan 1 orang (26 Agustus) dan Kotabaru 1 orang (4 September). 

Jumlah total Pasien Covid-19 Prov Kalsel hingga Rabu 8 September 2021, positif sebanyak 67.681 orang, sembuh sebanyak 52.438 orang, dirawat sebanyak 2.994 orang, meninggal  sebanyak 2.249 orang dan suspek sebanyak 257 orang.

Siaran Pers Pemprov Kalsel, mengabarkan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor memimpin langsung Video  Conference (vicon) Rapat Koordinasi (Rakor) Vaksinasi, Analisis dan Evaluasi Pencapaian Vaksinasi, dan Penanganan Covid-19, Rabu (08/09), di Polda Kalsel.

Vicon diikuti kepala daerah di 13 kabupaten/kota ini, turut dihadiri Ketua DPRD Kalsel, Kepala Kejaksanaan Tinggi Kalsel, Komandan Korem 101 Antasari, dan Kapolda Kalsel.

Gubernur dalam arahannya mengatakan, pandemi Covid-19 sudah dialami masyarakat lebih satu tahun dan belum ada temuan obat untuk menyembuhkan  secara total.  Kondisi ini membuat manusia di seluruh dunia, menjadi susah dan terbatas dalam melakukan aktivitas seperti biasa, termasuk di Indonesia.

Dalam periode kepemimpinan yang kedua di Kalsel ini, Sahbirin Noor menyebut sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Forkopimda dan pihak terkait, untuk membahas percepatan penanganan Covid-19 di Kalsel. Termasuk menurunkan PPKM level 4 yang masih ada di tiga daerah yakni Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Kotabaru.

“Dalam situasi seperti ini tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, harus berkolaborasi karena ini menyangkut nyawa manusia dan jadi tanggung jawab besar bagi semuanya,” tegasnya.

Sinergitas atau gotong royong lanjut Paman Birin, jadi hal yang mutlak dilakukan untuk keluar dari masalah ini.

Ia menyakini, para kepala daerah dan Forkopimda di 13 kabupaten/kota, merupakan orang-orang cerdas yang mampu berkomunikasi mencari solusi terbaik.

Selanjutnya, Gubernur juga menyinggung soal vaksin yang perlu terus didorong angka pencapaiannya, sebagai salah satu upaya mencegah tertularnya Covid-19.

“Jangan sampai ada yang disimpan atau tersimpan,” ucapnya sembari minta Kapolda menelaah jika terjadi kasus seperti ini.

Sementara, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto  kepada jajarannya berpesan, setelah rakor ini supaya melakukan langkah antisipasif  dari berbagai sisi, yang intinya bagaimana mencegah penyebaran masif corona, dan langkah-langkah percepatan vaksinasi kepada masyarakat.

“Tolong rembukan dan mencari kesepakatan dan langkah aksi untuk melakukan dua hal tersebut,” katanya.

Kalau ini dilakukan ujarnya, Pemerintah pusat diharapkan bisa menilai bahwa Kalsel sungguh-sungguh melakukan upaya penurunan kasus Covid-19 dan bisa ke zona hijau.[adv/araska]


Lebih baru Lebih lama