Danlantamal XIII Kunjungi Safrizal

Danlantamal XIII Kunjungi Safrizal

BESAR potensi laut merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi dan harus mampu mengelola dengan bijak potensi-potensi kelautan yang ada. Besarnya potensi kelautan juga tidak bermanfaat, jika tidak didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penujang pemanfaatan tersebut. 

Wilayah laut yang berdekatan dengan Provinsi Kalimantan Selatan (Prov Kalsel), memiliki potensi yang sangat strategis yang mampu memberikan kontribusi khususnya perikanan, pelayaran, pariwisata, dan konservasi sumber daya alam. 

Akan tetapi potensi yang tersedia masih belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal, hal ini terbukti dengan masih banyaknya nelayan dari daerah lain ataupun dari negara luar yang bisa memanfaatkannya.

Salah satu sektor andalan Prov Kalsel adalah sektor perikanan dan kelautan, dengan meliputi garis pantai sepanjang 1.330 Km. Produksi perikanan tangkap di laut memberikan kontribusi terbesar bagi pembangunan sektor perikanan dan kelautan. 

Penangkapan ikan di laut hanya dilakukan di Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan yang terbesar berada di Kabupaten Kotabaru. Adapun jenis ikan yang ditangkap, seperti cumi-cumi, kepiting, udang windu, kakap, kerapu, manyung, dll.

Hasil produksi perikanan Kalsel secara umum masih banyak diserap untuk kebutuhan domestik, sehingga menyebabkan usaha pemasaran ekspor hasil perikanan masih belum berkembang secara baik. 

Untuk itu, pemerintah daerah terus mendorong peningkatan produksi perikanan dengan berbagai cara, seperti memberikan pelatihan dan tata cara penangkapan ikan dengan metode yang ramah lingkungan, memberikan bantuan berupa kapal penangkap ikan, meningkatkan infrastruktur dan pembangunan sarana pengolahan hasil laut, sehingga hasil yang diperoleh bukan hanya sebagai bahan baku tetapi sudah menjadi produk olahan.

Pengembangan potensi kelautan juga dilakukan oleh TNI AL, melalui desa binaan program Kampung Bahari Nusantara (KBN). Program KBN dapat menambah pengetahuan masyarakat pesisir mengolah potensi yang dimiliki, menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan lestari.

Diharapkan dengan program KBN, ekonomi masyarakat pesisir akan lebih hidup. Selain hasil perikanan tangkap maupun budidaya, menjaga kualitas hasil produksi dan menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir itu sendiri, serta masyarakat bisa menekuni bidang pariwisata.

Melalui Siaran Pers Humas Pemprov Kalsel, mengabarkan kunjungan Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) XIII Tarakan, Laksma TNI Edi Krisna Murti dan rombongan di kediaman Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA pada Senin 7 Juni 2021. 

Bincang-bincang dalam suasana penuh keakraban sekitar 1 jam itu, membahas seputar kondisi Kalsel terakhir, termasuk upaya penanganan  kasus Covid-19 dan masalah lainnya. 

Kunjungan ini  merupakan salah satu agenda Danlantamal XIII Tarakan, yang memulai kunjungan kerja (kunker) di Kalsel Jumat, 4 Juni 2021. 

Agenda Danlantamal XIII dimulai pertemuan  dengan Danlanal Banjarmasin Kol Laut (P) Herbyantoko pada Jumat lalu, sekaligus memberikan arahan terkait Potensi Maritim. 

Karena menurut Edi Krisna, ini menjadi prioritas TNI AL dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat. Selanjutnya kunker dilakukan ke Guntung Payung Banjarbaru.

Sebelumnya, Sabtu 5 Jumi 2021, Danlantamal XIII Tarakan bertolak meninjau KBN yang ada di Kalsel, yaitu desa binaan Lanal Banjarmasin, bertempat di Desa Tabanio, Kec. Takisung, Kab. Tanah Laut. 

Ke depannya program ini diarahkan menjadi icon oleh semua Pangkalan TNI AL di seluruh Indonesia. Program KBN meliputi 5 aspek binaan, yaitu Pertahanan, Kesehatan, Pendidikan, Pariwisata dan Ekonomi Masyarakat.

Kegiatan berlanjut ke Pos AL Trisakti Banjarmasin, untuk melihat kondisi pos-pos yang terdekat dimiliki Lanal. Minggu berikutnya melakukan kunjungan ke Rindam XI/Mln.[advertorial/araska]


Lebih baru Lebih lama