Tuntaskan Vaksinasi, Widodo Makin Percaya Diri Membekam Pelanggan

Tuntaskan Vaksinasi, Widodo Makin Percaya Diri Membekam Pelanggan

foto : WIDODO saat membekam pelanggan, tetap menerapkan protokol kesehatan, di antaranya dengan memakai masker dan sarung tangan.

KESADARAN tinggi untuk mencegah penularan Covid-19, penting dimiliki setiap orang. Terlebih hingga kini, Jumat (28/5/2021) ini, pandemi virus Corona yang mewabah sejak Maret 2020 lalu belum juga menunjukkan kepastian kapan bakal berakhir.

Sikap ini juga yang dimiliki Julianto Widodo, warga Sungai Andai, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tanpa dipanggil atau tanpa menunggu undangan dari Instansi berwenang untuk divaksin, Widodo dengan penuh kesadaran mendatangi Puskemas untuk meminta divaksin Covid-19.

Widodo sendiri merasa perlu divaksin Covid-19, mengingat pekerjaannya sebagai ahli bekam dipastikan banyak melakukan kontak fisik dengan banyak pasien atau pun pelanggan dari berbagai kalangan.

Dengan semangat untuk menjaga imunitas, Widodo yang sering dipanggil untuk memijat atau membekam para pejabat ini akhirnya mampu menuntaskan vaksinasi tahap satu hingga tahap dua. 

"Saya merasa perlu untuk divaksin, karena kebetulan pekerjaan saya banyak kontak dengan orang banyak," ungkap Widodo. 

Makanya, lanjut Widodo, ketika diobservasi sebelum divaksin, petugas medis vaksinasi Covid-19 langsung memenuhi keinginannya untuk divaksin. Bahkan meski Puskemas yang dituju bukan di area dekat tempat tinggalnya. 

"Saya tak ada undangan, tapi saya sadar jika saya tak harus menunggu diundang. Karena pekerjaan ini, saya rasa mengharuskan saya secepatnya divaksin. Alhamdulillah, sudah selesai ke dua tahapan vaksinnya," tuturnya.

Kini, pria 59 tahun ini merasa lega dan nyaman dalam beraktivitas melakukan terapi bekam kepada pelanggan. Setidaknya kepercayaan diri cukup menguatkan imunitas, sembari tetap menerapkan protokol kesehatan saat menjalani profesi pengobatan herbal ini.

"Pastinya sekarang rasa aman dan nyaman saat membekam atau memijat orang. Tapi saya tetap disiplin protokol kesehatan, termasuk menyarankan pelanggan untuk selalu menjaga protokol kesehatan," paparnya.

Widodo juga tak segan-segan membatalkan aktivitas terapi pijat dan bekam jika pasien atau pelanggan yang ditemui tengah mengalami demam. 

"Saya biasanya tanya dulu sebelum membekam. Kalau demam saya batalkan, dan menganjurkan pelanggan untuk segera mengobati bahkan hingga test swab," jelasnya.

Profesi memijat maupun membekam yang dijalani Widodo lebih dari 20 tahun ini, memang tak bisa dianggap enteng. Apalagi tak jarang Ia harus bersentuhan langsung dengan kulit bahkan darah pasien. 

Jika tak hati-hati di saat masih pandemi Covid-19 ini, bisa saja virus ataupun penyakit menular ke tubuhnya. Sangat tepat jika Widodo ekstra hati-hati dan tak sembarang dalam menerima pasien, tak terkecuali dengan pelanggan baru.

Namun karena kewajiban untuk menafkahi anak istri, tentu profesi ini tak bisa ditinggalkan begitu saja oleh Widodo meski dalam situasi pandemi saat ini.

"Yang penting tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan saat membekam. Apalagi orientasi saya untuk menolong orang dalam hal kesehatan juga," pungkasnya.[anshari]


Lebih baru Lebih lama