Tak Ada Anggaran, Ketua RT Kesulitan Sosialisasikan PSU ke Warga

Tak Ada Anggaran, Ketua RT Kesulitan Sosialisasikan PSU ke Warga

Foto : Ketua Dewan Kelurahan Mantuil Hamdani dan Ketua RT.07 H Johansyah, pihak kesulitan untuk mensosialisasikan PSU karena tidak ada dana sosialisasi.

BANJARMASIN, MK - Rendahnya partisipasi masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) diprediksi kembali terjadi pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) di tiga Kelurahan di Kecamatan Banjarmasin Selatan yang rencananya digelar 28 April 2021. 

Jelang 19 hari PSU di Kelurahan Mantuil, Murung Raya, dan Basirih Selatan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarmasin kejar-kejaran dengan waktu mulai sosialisasi, menyiapkan perangkat pemungutan suara, rekruitmen PPK, logistik, hingga hal lainnya agar PSU berjalan dengan maksimal, tertib dan aman.

Pada Pilwali 9 Desember 2020 lalu, partisipasi pemilih di tiga Kelurahan itu tidak mencapai 50 persen. Bagaimana dengan PSU 28 April nanti, berbarengan dengan masyarakat melaksanakan ibadah bulan suci Ramadhan, sehingga banyak kalangan memprediksi partisipasi pemilih tidak jauh berbeda dengan Pilwali 2020 lalu.

H Johansyah, Ketua RT 07 Kelurahan Mantuil mengakui peran Ketua RT menyukseskan sekaligus meningkatkan partisipasi pemilih pada PSU akhir bulan ini terbilang cukup berat.

Meskipun sebagian besar warganya telah mengetahui PSU dilaksanakan pada 28 April nanti, namun perangkat RT bersama Dewan Kelurahan terus berupaya agar partisipasi pemilih bisa meningkat dibanding Pilwali 2020 lalu.

"Dari KPU sudah disosialisasikan kepada RT dan tokoh masyarakat. Sekarang tugas kami mensosialisasikan lagi ke masyarakat agar 28 April nanti turut ke TPS. Sosialisasi ini boleh dibilang cukup berat mengingat sisa waktu yang tidak banyak, ditambah RT tidak ada anggaran untuk sosialisasi mengumpulkan warga," ucap Johansyah.

Dijelaskan Johansyah, pihaknya mau tidak mau kembali turun ke masyarakat mensosialisasikan pentingnya warga datang ke TPS menggunakan hak pilihnya pada 28 April nanti, karena suara mereka sangat penting.

"Kadang-kadang saat bertemu warga disampaikan langsung. Idealnya warga dikumpulkan, namun karena tidak ada dananya, mau tidak mau kami yang turun ke masyarakat agar datang ke TPS 28 April nanti," terangnya. 

Disinggung bagaimana partisipasi masyarakat nantinya, Johansyah tidak bisa memastikan 100 persen datang ke TPS pada 28 April nanti.

"Mudahan PSU nanti warga lebih aktif dengan kesadaran tinggi datang ke TPS. Kalo memastikan tidak bisa karena memilih adalah hak warga," bebernya. 

Sementara itu, Ketua Dewan Kelurahan Mantuil, Hamdani mengimbau agar warga menggunakan hak pilihnya pada 28 April nanti, untuk mensukseskan PSU di Kelurahan Mantuil.

Harapan juga disampaikan Hamdani kepada KPU Banjarmasin sebagai penyelenggara Pemilu, agar benar-benar maksimal dalam Pemilihan Kepala Daerah.

"PSU ini kejadian luar biasa. KPU dan Bawaslu agar bekerja lebih maksimal. Sehingga tidak banyak waktu terbuang. Dijadikan pelajaran berharga agar tidak rugi waktu, biaya dan lainnya," kata Hamdani.

PSU nanti, lanjutnya, diharapkan tidak ada kesalahan lagi, dan peran Ketua RT mensosialisasikan kepada warga agar datang ke TPS sangat besar mensukseskan PSU akhir bulan nanti.

Terpisah, Aini, salah satu warga Kelurahan Basirih Selatan mengaku sudah mengetahui adanya PSU 28 April melalui informasi warga dan Ketua RT.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ini mengaku akan mengupayakan datang ke TPS, kembali menggunakan hak pilihnya 28 April nanti.

"Saya usahakan datang ke TPS asalkan tidak ada kesibukan yang sangat penting," pungkasnya.[toso]

Lebih baru Lebih lama